PT KAI Daop 6 Yogyakarta Segera Bersihkan Bangunan di Kawasan Bong Suwung

Warga Pinggir Rel Ngadu ke DPRD DIY

“Kami minta ditunda, karena nggak punya tempat atau lahan, kecuali kita punya tempat lain mungkin kami bisa dipindah nggak masalah. Karena belum ada tempat ya, tunggu kami punya uang,” ujar Chang Wendryanto, koordinator aksi.

YOGYAKARTA – PT KAI Daop 6 Yogyakarta berencana akan melakukan sterilisasi atau penertiban bangunan di Bong Suwung pada 25 atau 26 September 2024. Pernyataan itu disampaikan Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, seusai melakukan audiensi dengan warga Bong Suwung pada Kamis (12/9/2024).

Krisbiyantoro mengatakan rencana sterilisasi kawasan Bong Suwung sudah dimulai sejak 2010, 2013 lalu 2021 dan tahun ini rencana sterilisasi kawasan Bong Suwung kembali bergulir. Namun dalam prosesnya menuai kendala lantaran warga yang menempati lahan di sana menolak ditertibkan.

Warga berharap rencana sterilisasi ditunda hingga 2 atau 3 tahun lagi. “Ini bagian dari emplacement Stasiun Yogyakarta, jadi harus disterilisasi,” katanya, kepada awak media, Kamis siang.

Krisbiyantoro menyampaikan, pihaknya sudah melakukan mediasi yang didampingi pimpinan DPRD DIY.
Pada prinsipnya pihak KAI Daop 6 Yogyakarta tetap akan melakukan sterilisasi kawasan Bong Suwung.

“KAI tetap akan melanjutkan program sterilisasi Stasiun Yogyakarta dengan menertibkan bangunan-bangunan yang masuk di emplacement stasiun (Bong Suwung),” jelasnya.

Sebelum beraudiensi ratusan warga Bong Suwung, Jlagran, Kemantren Gedongtengen, mendatangi kantor DPRD DIY untuk menyuarakan penolakan sterilisasi kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta, Kamis (12/9/2024).

Warga yang mengatasnamakan Aliansi Bong Suwung itu melakukan audiensi dengan pimpinan DPRD DIY serta perwakilan dari Daop 6 Yogyakarta.

Sebelum audiensi dimulai, warga Bong Suwung melakukan aksi long march menuju kantor DPRD DIY dengan membentangkan aneka spanduk bertuliskan kalimat kekecewaan.

Suasana audiensi warga Bong Suwung, PT KAI Daop 6 Yogyakarta, dan DPRD DIY.

Koordinator Aliansi Bong Suwung, Chang Wendryanto, mengatakan audiensi hari ini menindaklanjuti aksi sebelumnya. Dimana pada saat itu pimpinan DPRD DIY meminta Daop 6 Yogyakarta tidak melakukan aktivitas sterilisasi di kawasan yang kini ditempati oleh para warga Bong Suwung sebelum adanya putusan dari PT KAI, tentang rencana sterilisasi kawasan itu.

Namun pihak warga Bong Suwung merasa KAI Daop 6 tidak mengindahkan instruksi atau putusan dari pimpinan DPRD DIY.

“Saya mohon harusnya putusan ketua DPRD kemarin dipatuhi dong. Kemarin katanya tidak akan ada apa-apa setelah putusan DPRD itu menunggu KAI pusat. Nyatanya begitu hari ini ada acara di dewan besok paginya dikasi surat peringatan, ‘kan ini gak bener,” katanya, dalam audiensi, Kamis siang.

Chang meminta pemerintah turut memperhatikan nasib ratusan warga Bong Suwung yang saat ini juga berjuang mencari nafkah. Dia tidak menampik bahwa terdapat sekitar 75 perempuan pekerja seks komersial (PSK) yang menetap di lahan Bong Suwong.

Sementara total jumlah kepala keluarga (KK) disana lebih kurang ada 78 KK dan diperkirakan total warga Bong Suwung mencapai sekitar 400 jiwa. “PSK di sana bukan kayak di tempat hotel-hotel. Di sana paling Rp100 ribu belum dipotong kamar, dipotong apa gitu loh. Di sana ada sekitar 75 (PSK) sekitar itu,” jelasnya.

Dalam audiensi kali ini, warga Bong Suwung meminta sterilisasi kawasan Bong Suwung ditunda, atau minimal direlokasi ke tempat baru. “Kami minta ditunda, karena nggak punya tempat atau lahan, kecuali kita punya tempat lain mungkin kami bisa dipindah nggak masalah. Karena belum ada tempat ya, tunggu kami punya uang,” ujarnya.

Manajer Humas KAI  Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, seusai audiensi mengatakan sterilisasi kawasan Stasiun Besar (Tugu) Yogyakarta akan tetap dilaksanakan

KAI Daop 6 Yogyakarta telah mengirimkan surat peringatan (SP) 1 pada 5 September lalu kepada warga Bong Suwung agar segera mengosongkan lahan. Selanjutnya SP 2 akan dikirim hari ini Kamis (12/9/2024) dan SP 3 19 September mendatang.

Meski demikian pihaknya masih membuka ruang Komunikasi sebelum tanggal penerbitan sterilisasi stasiun. “Jika belum ada upaya pengosongan lahan, rencana sterilisasi kami rencanakan tanggal 25 atau 26 September,” pungkasnya. (*yp)

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.