Puasa Tanpa Khusuk, Tanpa Godaan Asyiknya Dimana

Puasa Tanpa Khusuk Tanpa Godaan Asyiknya Dimana

Puasa, nyepi, semedi maupun laku prihatin lain, senantiasa dipenuhi dengan godaan dari dalam maupun luar, namun tidak pantas melibatkan orang lain sebagai penyebabnya.

Setiap pelajaran, pekerjaan, keprihatinan, berpuasa, semedi dan menjelang pencerahan, selalu saja ada godaan. Godaan seperti sebuah bukti ujian atau kenaikan pelajaran apa saja. Di bangku sekolah, maupun di sekolah alam. Anak sekolah perlu ujian agar tahu ia lulus atau tidak. Kalau puasa atau menjelang pencapaian sesuatu, ujiannya apa ?

Muhammad

Nabi Muhammad pernah digoda setan, saaat Nabi sedang menunggu pencerahan. Itu terjadi ketika beliau belum juga menyampaikan satu ayat yang diwahyukan kepadanya. Hal ini lantaran wahyu untuk Nabi Muhammad SAW terlambat turun. Mengetahui ini, setanpun berkumpul, bikin seminar. Hasilnya, mereka akan menyesatkan dan melemahkan Nabi Muhammad. 

Dikirimlah setan yang menyaru berbagai rupa untuk membujuk agar Nabi membuat ayat sendiri, daripada nunggu wahyu. Nabipun secara tegas mengatakan,”Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Aku tidak mengada-ada atau membuat sesuatu ayat. Aku ini hanyalah rasul.” 

Setelah puluhan bujukan tak mempan, Komunitas Setan Penggoda menyerah dan meninggalkan Nabi Muhammad, hingga turunlah ayat Al Quran. 

Yesus

Ada tiga godaan yang dialami Yesus saat berpuasa dan bertapa di sebuah gurun tandus selama 40 hari 40 malam. Partai Setan Sejagad (PSS) mengetahui “ anak Allah” ini akan menjadi sosok terpenting di dunia, mereka berniat menggoda Yesus. Datanglah perwakilan dari PSS dan mengatakan bahwa jika Yesus benar anak Allah, mereka meminta Yesus mengubah batu menjadi roti, menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi, dan menyembah iblis. 

Jika ketiga syarat ini dipenuhi, maka warga setan dunia akan memberikan dunia ini kepada Yesus. Yesuspun berkata,” Manusia tidak hanya hidup dari roti, melainkan juga dari firman Allah”. Dan kepada warga setan dunia, Yesus berkata,” Jangan sesekali engkau mencobai Tuhan Allah, sebab hanya Allah yang layak engkau sembah”. 

Para setanpun satu-persatu disuir dan menjauh dari hadapan Yesus yang sedang tirakatan untuk menerima karya besarnya dalam melayani umat manusia.

Budha

Sidharta Gautama yang kelak dikenal sebagai Sang Budha, sering digoda dan dicobai saat berpuasa, bersemedi dan saat sedang akan menerima pencerahaan. Iblis penggoda Budha ditilik sebagai Mara.  Sosok jahat penggoda. Dalam tradisi Buddhisme disebutkan, Mara adalah raja iblis yang datang menggoda Buddha yang duduk di bawah pohon Bodhi. Komunitas Setan Dunia ini menggoda untuk menghalangi Sang Budha mencapai pencerahan.

Dalam ikonografi Buddha, Mara paling sering ditampilkan sebagai iblis yang mengerikan. Terkadang ia digambarkan sebagai gajah, ular kobra, atau banteng yang sangat besar. Juga berupa perempuan cantik dan seksi.

Saat ditampilkan dalam bentuk antropomorfik (manusia), ia biasanya digambarkan menunggangi gajah dengan taring tambahan. Adegan populer lainnya dari Mara, yaitu adegan ketika ia dan pasukan iblisnya menyerang Buddha, juga tentang ketiga putrinya yang turut hadir menggoda Buddha.

Menurut tradisi, ketika Bodhisattva Siddhartha Gautama sedang duduk di bawah pohon Bodhi, Mara dengan sia-sia mencoba menghalangi pencapaian pencerahan Budha. Pertama dengan menakut-nakuti dia melalui sekumpulan iblisnya, dan kemudian dengan daya pikat ketiga putrinya. Episode ini disebut ‘perang Mara’ (mara-yuddha). 

Mara dan para penggoda lain tak mempan, Budha mencapai pencerahan tertingginya. Beliau lulus dari godaan. 

Manusia

Manusia, nabi dan orang pilihan Tuhan memahami mereka dipilih untuk melakukan karya besar kemanusiaan tidak serta merta. Mereka mempersiapkan diri mereka untuk berpuasa, bertapa, bersemedi dan laku bathin lain melalui godaan dan percobaan. Dan tatkala mereka mampu menahan godaan, mereka lahir sebagai manusia luar biasa yang hidup untuk melayani manusia dan Tuhan Allah. Lahir menjadi manusia baru sesudah puasa. 

Sayangnya, manusia tak mau mencoba belajar dari orang-orang pilihan. Orang-orang baik. Jangankan digoda secara langsung. Melihat sesuatu yang dapat membatalkan puasa mereka saja, berisiknya luar biasa. 

Banyak orang yang akan berpuasa, justru telah batal puasa mereka dengan mengusik hal-hal yang menyangkut kehidupan normal manusia lain. Tak mau melihat orang makan dan minum selama puasa, menutup paksa warung-warung makan di mana pemillik warung bekerja keras untuk mendapatkan nafkah sehari-hari. 

Yang aneh lagi, adalah mengusik kepercayaan orang lain dengan alasan mereka takut terganggu dan batal hanya karena melihat salib, patung Bunda Maria seperti yang terjadi di Kulon Progo, Yogja dan meminta setiap orang menghormati bulan puasa. 

Pokoknya segala sesuatu yang bisa menggoda puasa mereka, berpotensi menggagalkan puasa, ditentang, dan harus disingkirkan. Intinya tak boleh menggoda mereka.  Jika batal, orang lain yang salah. 

Apakah orang-orang tertentu ini tak tahan godaan ? Apakah orang puasa harus mengotori kekhusukan puasa dengan mengusik hal-hal yang justru membuat mereka menjadi tidak lebih baik dari sebelumm puasa ? 

Hampir semua agama dan kepercayaan memiliki tradisi berpuasa, bertapa, laku keprihatinan lain. Hanya, semua itu mereka lakukan dengan diam. Mereka lebih khusuk pada mencari harapan-harapan pada kedamaian dan perubahan dalam hidup mereka. Menemukan tercerahkan. Mereka tak peduli dengan apapun yang terjadi di sekeliling mereka. Mereka khusuk dan fokus melakukan laku keprihatinan dan tidak melibatkan orang lain dalam kondisi seperti ini. Bahkan, banyak yang tak tahu orang-orang seperti ini sedang puasa dan menantikan pencerahan

Jika puasa, atau sedang melakukan tapa prihatin atau sedang menerima pencerahaan, tanpa khusuk, tanpa godaan, tanpa ujian, lalu dimana ketaatan puasa atau tirakatan itu. Untuk membuat puasa menjadi laku puasa yang berarti sangat mudah; yaitu saat puasa, anda tak tampak sedang puasa.

Puasa Menahan Lapar, Pantang Membersihkan Jiwa

Perilaku Serakah Pebisnis Kripto Membuat Dunia Cryptocurrency Tidak Baik Buat Investor

HUKUM LOA: Kita Akan Memperoleh Apa Yang Kita Cari

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.