Seide.id – Pada acara meninggalnya Rachmawati, puteri Proklamator RI, Soekarno, keberadaan Anjasmara, suami artis Dian Nitami, sangat menarik perhatian.
Anjas ada di rumah sakit. Menangis terisak-isak di samping mobil ambulance, juga memberi keterangan pada wartawan.
“Ibu (Rachmawati) sudah lama mengidap asma,” ungkap Anjas.
Ia juga tampak berdiri memegang foto Rachmawati Soekarno di makamnya.
Hal itu tidak memungkinkan jika Anjas bukan orang dekat atau keluarga Rachmawati apalagi di tengah situasi Covid-19 yang jumlah pengantarnya dibatasi.
Memang tidak banyak yang tahu bahwa Rachmawati Soekarnoputri adalah ibu sambung Anjas.
Hal itu telah berlangsung selama 23 tahun sampai di hari meninggalnya Rachmawati.
Sebelumnya, Rachmawati pernah menikah dengan Martomo Pariatman Marzuki kemudian dengan Dicky Suprato, aktor, produser, mantan suami artis Suzanna. Keduanya berakhir dengan perceraian.
Tapi justru pernikahannya pada tahun 1995 dengan Drs. Benny Sumarno SH, ayah Anjas, berlangsung langgeng sampai Ajun Komisaris Besar Purnawirawan (AKBP) ini meninggal dunia akibat gangguan jantung pada tahun 2018.
Rachmawati disebut Anjas sosok yang “disiplin”, tidak membeda- bedakan dalam mencintai, meski Anjas adalah anak sambung.
“Dia sangat sayang sama semuanya. Cinta semuanya, ” ucap Anjas saat pemakaman.
Ini mengingatkan pada kisah menarik sekaligus menghebohkan di tahun 2013 karena dibawa sampai ke ranah hukum.
Seperti diketahui, Rachmawati pernah melarang penayangan film ‘Soekarno’dan mensomasi Raam Punjabi.
Pasalnya? Sebagai pemilik ide, Rachmawati menganggap pembuatan film ‘Soekarno’ telah bergeser jauh dari yang sesungguhnya .
“Semua cerita diputarbalikkan di skenario film, bukan menceritakan kebesaran Soekarno, tapi ketokohan Syahrir,” kata Rachmawati dalam keterangan persnya tahun 2013.
Beberapa hal diungkap termasuk keberatannya pada pemilihan tokoh pemeran utama.
Pemilihan Ario Bayu sebagai pemeran Soekarno ditentang keras oleh Rachmawi karena Ario dianggap tidak pas untuk memerankan Soekarno.
Rachmawati mengatakan, sebagai putri Bung Karno, dia lebih tahu pasti sosok ayahnya.
Didi Mahardika, putera Rachmawati dari Dicky Suprato mendukung dan ikut mensomasi.
Lantas siapa yang dianggap pas untuk memerankan tokoh Soekarno?
“Anjasmara yang saya inginkan menjadi Soekarno,” tegas Rachmawati.
“Ario Bayu fisiknya, gesture-nya, saya nggak cocok. Kok tiba-tiba diajak bikin footage. Tapi Raam mengatakan, cocok menjadi Soekarno. Anjasmara yang saya inginkan jadi Soekarno. Zee Zee Shahab mirip Bu Inggit. Saya kenal Pak Karno, Bu Fat dan Bu Inggit. Nggak gampang cari figur mereka,” ujar Rachmawati, tidak bisa ditawar.
“Saya akhirnya memilih keluar dari tim Multivision dan Hanung,” tukas Rachmawati.
Keberatan itu dibenarkan oleh pihak Multi Vision Plus (MPV)
“Ya memang itu keberatannya sehingga Bu Rachmawati mundur dari kerjasama..” ujar Aris Muda, humas.
Film itu hanya dua hari tayang di bioskop, karena somasi Rachmawati dan Didi Marhadika.
Suatu kisah keluarga sambung yang menarik dan mengharukan. Tidak heran Anjas begitu menyanyangi Rachmawati. (rs)