Seorang pemuda difabel, Mohamad Nor Abdulah, sudah beberapa pekan ini tak jualan. Tak ada pelanggan datang dan membeli dagangannya di saat pembatasan karena pandemi seperti ini. Karena tak maunbunuh diri, ia nekad mengibarkan bendera putih di jendela di apartemennya. Ia meinta tetangganya memasang bendera putih karena ia sudah tak mampu bertahan secara ekonomi. Dengan bendera putih, pemuda yang tinggal sendiri di rumah sepetak ini ingin meminta bantuan kepada tetangga dan mereka yang peduli.
Semenjak pandemi corona menyerbu Malaysia, Abdulah yang punya lapak makanan nasi lemak Boejang, tak berdaya. Dagangan sepi dan ia tak mampu mencari uang untuk makan dan sewa kos di saat sulit seperti ini. Ia nekad mengibarkan bendera putih.
Tak dinyana, begitu melihat bendera putih dikibarkan di jendela, banyak orang datang memberi makanan dan uang tunai. Bebeapa selebritis juga mengirim dana lewat rekening Abdulah. Ia bersyukur masih ada yang perhaian.
Tanda Menyerah Pada Nasib
Di Malaysia, bendera putih dikibarkan sebagai pernyataan menyerah pada nasib dan kehidupan. Itu bendera kritis. Mereka minta bantuan ekonomi. Dimana-mana muncul Bendera Putih di depan halaman atau di jendela terbuka. Tagar #KempenBenderaPutih telah menjadi trending di Twitter. “ Tak perlu malu untuk mengatakan. Kita butuh bantuan,” kata warga Malaysia.
Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah, Zuraida Kamaruddin juga membuat tweet dukungannya untuk kampanye Kibarkan Bendera Putih dimana-mana. Di kota maupun di desa. Ia memohon kepada mereka yang kesusahan untuk tidak membuat keputusan terburu-buru dengan bunuh diri dan sebaliknya, mencari bantuan dari tetangga mereka.
Mereka yang memasang bendera itu, biasanya untuk kasus bunuh diri. Berdasarkan data kepolisian, tercatat 468 kasus bunuh diri dalam lima bulan pertama tahun 2021. Jumlah itu meningkat dari angka kasus bunuh diri total tahunan pada 2020 yaitu 631 kasus dan pada 2019 yaitu 609 kasus. Di Malsysia, sudah dianggap jamak selama Pandemi ada kasus bunuh diri. Itu dilakukan karena tak sanggup melanjutkan hidup. Berbahagialah Anda yang tinggal di Indonesia (ms/nn)