Rame-rame Menggarami Laut …

Jangan pernah bilang, “Menggarami Laut” itu sia-sia dan tak ada artinya. Lalu kita diam tak berbuat apa-apa.

Coba lihat di sekitar kita.
Berbagi kebaikan itu menular, bersinergi, bahkan mampu menggerakkan banyak orang untuk lebih peduli, berempati, dan berbagi di saat pandemi.

Jangan pernah menunggu kita menjadi kaya terlebih dulu, baru berbagi. Kita berbagi karena kita mempunyai. Jika belum mampu berbagi materi, kita bisa berbagi empati, tenaga, sumbang saran, bahkan bisa juga dengan doa. Mendoakan. Bukankah hidup ini semakin indah, jika kita saling mendoakan?!

Berbagi itu gaya hidup, ketika kita membiasakan diri sejak dini. Dimulai dari keluarga sendiri. Kita mengajari anak untuk berani berbela rasa, peduli, berempati, & berbagi. Agar anak melihat, terlibat, & merasakan kebahagiaan orang lain.

Dengan mengajari & menumbuhkan semangat berbagi pada anak. Misal barang atau mainan anak yang teronggok & layak pakai untuk disumbangkan. Anak menabung dari uang sakunya untuk berbagi. Dan seterusnya. Dengan berbagi, jiwa anak bertumbuh rasa mengasihi sesama.

Berbagi kebaikan itu menjadi sia-sia & mubasir, bahkan berkesan sebagai pencitraan, ketika kita kedepankan ego sendiri. Kebaikan yang tidak ditanggapi, diremehkan, bahkan diabaikan orang sering kali membuat kita kecewa.

Padahal, sejatinya berbagi itu sebagai ungkapan syukur kepada Allah karena kita lebih dulu diberi olehNya.

Berbagi pada sesama itu tak pernah sia-sia, ketika kita ikhlas memberi. Bahkan kebaikan kembali kepada kita semakin berlimpah. Ibarat air sumur yang tak pernah surut, meski airnya diambili siang malam.

Berbagi kebaikan yang dilakukan sendirian itu seperti riak air kecil di tengah samudra kehidupan. Namun, jika kita mampu tularkan dan gelorakan semangat berbagi pada sebagian besar anak negeri, dijamin pandemi Korona segera teratasi. Allah memberkati jiwa yang saling mengasihi. (MR)

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang