Sejak pandemi, aku setiap hari ikut misa online. Tapi jangan tanya aku detailnya. Jangan tanya juga soal ayat. Aku “rohana” dan aku pelupa. Tapi kisah-kisah dari khotbah banyak yang nempel di ingatanku dan kutulis untuk FB. Antara lain yang satu ini. Dijamin lucu.
ENDING
(Dari status 3 tahun lalu.)
“Hari ini kita memperingati hari lahirnya Yohanes Pembaptis. Hari sukacita. Maka saya akan menceritakan sebuah cerita anak,” kata Romo dalam khotbahnya hari Minggu ini.
Romo memulai kisahnya: “Rajawali mengajak Siput, ‘Put, Put, yuk kita adu lari. Dari pohon ini, nih, sampai ke pantai.’ Siput minta waktu tiga hari. Pada hari yang dijanjikan, Rajawali berleha-leha, memberi kesempatan pada Siput untuk berangkat duluan. Tapi sesampai di pohon kedua, ketika ia menatap ke bawah, dilihatnya Siput sudah ada di bawah pohon. Rajawali kaget, dan mulai mengepak sayap menuju destinasi selanjutnya. Sesampai di pohon ketiga, lagi-lagi dilihatnya Siput sudah mendahuluinya. Begitu terus, sampai ke pantai. Siput menang. Apa rahasianya?”
Aku berbisik pada Karen yang duduk di sebelahku, “Enma tahu rahasianya.”
“Apa, En?”
“Ssssttt, dengar saja apa kata Romo.”
Sekalipun sudah tahu, tak urung aku ngakak juga mendengar cara Romo mengakhiri cerita ini. Katanya, “Sebelum lomba lari itu Siput me-WA teman-temannya dan membagi tugas, siapa mangkal di pohon pertama, kedua, dan seterusnya, sampai ke pantai.”
“Jadi Rajawali kena tipu? Jadi siputnya banyak?” cucuku menegaskan.
“Karen pinter.”
24 Juni 2021