Respect Your Family Time

Seide.id – Mungkin tips ini berguna bagi orangtua yang sedang liburan bersama keluarga dan anak-anaknya…

Meski pun kita bukan artis atau pejabat, tapi memberikan prioritas bagi anak dan pasangan ketika sedang berlibur, adalah sebuah keputusan yang adil dan bijaksana.

Aku belajar hal ini dari kedua orang tuaku.
Jika kami sedang berlibur, ayahku selalu mengajak kami melakukannya dengan diam-diam. Tidak ada ajudan yang tahu. Tidak pula sekretaris kantor tahu. Jadi semua tiket dipesan dan diurus oleh ibu. Kami bisa sepenuhnya menikmati waktu sebagai keluarga.

Hal ini jadi kebiasaan, karena pernah, di sebuah liburan ke Toraja, kami turun dari pesawat di Bandara Hasanuddin dalam keadaan disambut serombongan orang.
Lalu diantar ke hotel dengan voorijder.
Lalu kami naik ke kamar hotel, sementara ayahku tertahan di lobby, ketemu pejabat daerah yang sudah mengantri ingin mendapatkan waktunya sebentar… dan besoknya kami dijamu oleh Gubernur.

Lantas selama liburan itu, kami cuma jadi ondel-ondel di dalam barisan arak-arakan. Berbondong-bondong ke destinasi A, lalu ke B dst.

Ibu melarang kami memperlihatkan minat pada souvenir apapun, karena nanti ‘mereka’ akan membelikannya bagi kami secara diam-diam, dan tahu-tahu barang itu sudah diantar ke hotel…!

Bagaimana pun, kami adalah keluarga sederhana, yang berusaha tetap membumi. Ibuku sering mengingatkan kami :

“Yang pejabat itu, bapakmu. Bukan kamu. Bukan juga ibu! Jaga sikapmu sepantasnya anak sekolah. Bukan anak pejabat!”

Tetapi ‘mereka’ memang suka sekali memperlakukan ‘tamu dari Jakarta’ seperti raja kecil. Inget ya… pengalaman yang kuceritakan ini terjadi di zaman Soeharto. Suasananya emang ‘gitu banget’ saat itu.

Sejak itu, orangtuaku kapok. Tapi sebagai kanak-kanak, aku melupakannya.

Baru setelah aku dewasa, punya anak, dan main medsos akhir-akhir ini… aku teringat lagi pengalaman itu. Semata karena aku pernah pergi berlibur ke sebuah daerah dan meng-uploadnya di medsos.

Serta-merta, beberapa kawan ingin ketemu. 1-2 orang kululuskan. Anakku mengalah sebentar, tak masalah. Tapi lalu besoknya ada beberapa kawan dunia maya yang menunggu di lobby hotel. Mencegat. Tidak bermaksud mengganggu sebetulnya, cuma ingin menyambut… mengobrol 10-15 menit demi keramahan.

Tapi anakku ngambek.

Sejak itu, aku memiliki prinsip :
kalau sedang traveling bersama anak dan keluarga, aku nggak akan bikin postingan bahwa aku sedang jalan. Nanti, kalau sudah sampai rumah, baru deh aku posting-posting tentang perjalananku.

Soalnya, pihak yang seharusnya menjadi fokus dalam sebuah acara liburan keluarga, adalah keluarga. Bukan kolega. Bukan klien. Bukan supplier. Bukan karyawan. Bukan kawan….

(Nana Padmosaputro)

Mendidik Itu Melatih, Bukan Melarang

Avatar photo

About Nana Padmosaputro

Penulis, Professional Life Coach, Konsultan Tarot, Co.Founder L.I.K.E Indonesia, Penyiar Radio RPK, 96,3 FM.