
SEIDE. ID, RABU 5 FEBRUARI 2025. Hingga pukul 01.00 dini hari tadi, 05 Februari 2025, sebanyak 52 orang warga Residence One yang berkumpul di depan rumah Ketua RW 014 Jelupang, Bambang Irawan di Residence One membubarkan diri. Ketua RW tidak bisa ditemui. Warga Residence One meminta klarifikasi tentang dana IPL Warga sebesar Rp 2,1 miliard yang kemarin diambil alih atau diblock aksesnya dari rekening resmi Forum Perkumpulan Warga Residence One ( Forwards) pimpinan Djarudin Siahaan, sehingga mereka kesulitan melayani warga.

Dana Rp 2,1 Miliar
Warga tetap berkumpul di depan kantor Forwards di Colloseum karena dijanjikan Pengurus RW bahwa Bambang akan menemui mereka. Namun ditunggu hingga pukul 02:00 Ketua RW tak bisa ditemui, warga pulang ke rumah masing-masing Mereka berjanji akan datang membawa sebanyak mungkin warga hari ini juga.
Ricuh di lingkungan Perumahan elit di Residence One ini dipicu oleh tindakan sepihak Ketua RW dan Pengurus yang menutup akses keuangan IPL Warga sebesar RP 2,1 miliar yang selama ini dikelola Forwards secara transparant dan profesional. “ Kami memang kerja sosial untuk warga dan mengelola dana warga seara profesional. Namun menutup akses keuangan kami, akan mempersiulit pelayanan kepada waraga yang berjumlah 1,000 unit lebih di Residence One ini kata Djarudin Siahaan, Ketua Forwards yang akrab dipanggil Rudy.

Ketua RW bersama enam Ketua RT01 Arif Hermawan, Ketua RT 02 Daniel Irwan yang mengundurkan diri karena kasus pengrusakan CCTV milik warga, Ketua RT03 Marija Endrawati, Ketua RT04 Teddy Irianto, Ketua RT 05 Herry Sirait, Ketua RT 06 Tjiu Evi bersama 12 warga yang mengatasnamakan perwakilan diam-diam membentuk Forwards tandingan, dan memblokir rekening Forwards sehingga tidak bisa diakses oleh pemilik rekening. “ Cara mereka membentuk Forwards tandingan dan menguasai dana IPL Warga mempertegas apa sebenarnya keinginan mereka membuat tandingan,” papar Karyadi Karsono, sekretaris Forwards.
Pembentukan Forwards yang telah disyahkan oleh Kemenhukam ini tampaknya dipaksakan dan bermasalah. Pagi ini beberapa orang yang namanya tercantum seperti Akbar Kharisma ( Sekretari RT 02), Agus Suhendri, ahli IT dan Kevin Theodore, Herry Sirait ( Ketua RT 05) telah mengklarifikasi bahwa namanya dipakai oleh Pengurus RW tanpa izin dan tanpa sepengetahuan mereka.
Pengeluaran Fiktif

Gonjang-ganjing adanya nama Forwards ganda saat ini bermula tatkala pada 21 September 2024, diadakan Pemilihan Ketua RW dan Ketua Forwards. Hasil pemilihan berdasar Perwali No. 103 tahun 2002 dimana Ketua RW dipilih langsung oleh Para Ketua RT sementara Pemilihan Suara Warga berdasar Musyawarah Mufakat. Dalam pemilihan versi Perwal terjadi hasil imbang 3:3 dari 6 RT sementara dari suara warga salah satu dari peserta pemilihan, Djarudin Siahaanmenang angka dibanding peserta pemilihan lain Bambang Irawan. Djarudin Siahaan adalah seorang pengusaha pelayanan kapal, sementara Bambang Irawan adalah pilot.

Dalam lembar hasil pemilihan disebutkan bahwa Ketua RW dan Ketua Forwards akan melakukan perubahan AD/ART dari yang lama ( Ketua RW sekaligu Ketua Forwards) ke dalam AD/ART yang baru yang memisahkan peran RW dan Forwards. Namun hal ini ditolak Bambang meski Lurah Jelupang Ridwan telah melakukan mediasi dengan keduanya, namun Bambang nekat mengesyahkan AD/ART yang menguntungkan dirinya dan kelompoknya.

Pemisahan Ketua RW dan Ketua Forwards menjadi tuntutan warga Residence One setelah terbongkar banyaknya pengeluaran fiktif yang diduga dilakukan tiga orang pada Pengurus Forwards 2000 – 2004. Baik pengeluaran untuk makan dan bersin yang tidak wajar, pemberian laprot ke Koramil yang ternyata fiktif dilakukan pengurus lama dan pengeluaran fiktif dan pemalsuan yang dilakukan orang-orang yang berada di lingkungan keuangan.
Berdasar itulah warga Residence One menuntut perubahan kepemimpinan dengan pemisahkan peran RW dan Pengelola Lingkungan. “ Kami sebagai warga Residence One merasa sakit hati dan dizolimi mengingat uang yang dipakai foya-foya itu adalah uang IPL kami,” tutur Johnson Maryadi, warga Cluster Ruby.
Pengurus Forwards lama maupun Ketua RW Bambang Irawan tidak dapat dihubungi meski melalui tim pengurus RW.
AD/ART DEADLOCK

Rapat koordinasi perubahan AD/ART mengalami deadlock karena tim formatur RW tidak berniat untuk mengubah AD/ART sehingga dua kali di tengah rapat pembahasan, mereka diam-diam melakukan pengurusan AD/ART kepada 2 notaris yang digagalkan warga. Dengan cerdik, Pengurus RW kemudian membuat akta baru dan tetap mempertahankan AD/ART lama agar menjadi Ketua RW sekaligus Ketua Forwards.
Panitia Pemilihan yang diketuai pegawai Kelurahan, Nalim dengan anggota Hermawan Widjaja ( Sekretaris ), dengan anggota Dolok Simanjuntak, Taufik Abdulah, Susi Amelia, Daniel Irawan, Marija Endrawati, Teddy Ariyanti, , Herry Sirait dan Evy Tjiu memutuskan dua calon untuk memilih sebagai Ketua RW atau Ketua Forwards. Ketua RW bertugas membantu pemerintah dalam pelayanan administrasi warga, sementara tugas Ketua Forwads adalah mengelola lingkungan Residence One termasuk mengelola IPL Warga.
Bambang Irawan memilih sebagai Ketua RW, Djarudin Siahaan kebagian tugas sebagai Ketua Forwards.
Dalam perjalanan, Bambang Irawan sepertinya memperoleh bisikan tentang Forwards yang memiliki dana IPL Warga, sehingga Bambang kemudian mengklaim dirinya sebagai Ketua RW sekaligus Ketua Forwards yang selama ini dihindari warga mengingat rangkap jabatan selalu menjadi masalah.
Semakin bermasalah ketika diketahui bahwa Panitia Pemilihan RW 014 Jelupang di Residence One ini telah merekayasa pemilihan dengan memaksakan Bambang Irawan yang selama ini tidak pernah bertetangga dan tidak dikenal, menjadi Ketua RW meski KTP yang dimiliki saat ikut pemilihan adalah KTP Curug. Dalam seleksi, Panitia telah meloloskan Bambang Irawan maju menjadi calon meski menabrak syarat ketentuan harus KTP setempat. Cerdiknya Bambang, setelah dirinya terpilih, dua hari setelah dirinya terpilih, baru mengurus KTP setempat.
Ambisi pilot ini sepertinya dipaksa oleh tim Pengurus RW dan para pembisik, hingga nekad melakukan perubahan akta dengan mencatut beberapa nama untuk dimasukkan dalam akta pembentukan Forwards tandingan dan berhasil memindahkan dana atau memblok dana IPL Warga dari Forwards pimpinan Djarudin Siahaan sehingga tidak bisa diakses.
Ricuh dan Bermasalah

Dapat dipastikan, dalam beberapa hari ke depan, jika dana IPL Warga yang “dikuasai” Forwards tandingan versi Bambang tidak segera memberikan akses atau mengembalikan ke rekening bank Forwards semula, seluruh pelayanan lingkungan di Residence One akan mengalami hambatan.
Selain itu, wilayah perumahan elit itu dalam waktu ke depan akan dipenuhi saling tuntut-menuntut, termasuk memperkarakan mereka yang terlibat alam fraud keuangan IPL Warga Residence One.
“ Menurut saya, tidak apa-apa meski nama Residence One bisa jelek karena kasus ini. Tapi penyelewengan dan kesewenang-wenangan harus diberantaw dan kebenaran ditegakkan, “ ujar Misbach alias Suryadi, Ketua Keamanan Residence One.

Ditemui semalam pukul 02:00, warga lain Nunik dan Pudji sepakat semua harus dibongkar dan minta warga bergabung agar tahu persis nbahwa dananya dimain-mainkan dengan brutal,” ujar Nunik yang banyak memegang dokumen yang menunjukkan pengingkaran yang dilakukan oleh Penguru Lama Forwards maupun berbagai pengingkaran yang dilakukan Pengurus RW 014, pimpinan Bambang Irawan.
Konspirasi, korupsi, kisruh, tak hanya urusan DPR atau politik. Perumahan Residence One membuktikan “ kejahatan” ada di segala penjuru mata angin.
Wahyu