Roy Suryo tak bisa tidur selama 3 hari, sejak diputuskan sebagai tersangka. Bahkan saat diperiksa, tiba-tiba ia datang memakai kursi roda. Padahal, sebelumnya ia sehat walafiat. Badanya tiba-tiba menjadi kuyu, pendiam, tak banyak bicara, dengan kepala selalu mendunduk. Untuk makanpun susah. Tak punya nafsu. Bahkan saat polisi bertanya, tiba-toba Roy Suryo muntah di atas panci dan pingsan di atas kursi roda.
Elza Syarief, salah satu pengacara Roy Surya menceritakan kondisi Roy Suryo. “ Iya, sudah 3 hari menurut isterinya, Roy tak bisa tidur. Dia syok. Kita sendiri belum menentukan langkah apapun. Masih menyelesaikan BAP dulu. Kita apresiasi dengan penyidik,” ujar Elza.
Meme Patung Budha dan Presiden
Sakit apa Roy Suryo, dari biasanya yang gagah berkoar setiap menyoroti hal apapun berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Roy yang mulutnya tak bisa diam selalu nyinyir terhadap pemerintah, kali ini menyebarkan meme patung Buda di Borobudur, mengganti kepada Budha dengan wajah Presiden Joko Widodo. Banyak orang marah karena ledekan Roy kali ini sudah keterlaluan. Ia tak hanya menyinggung presiden Jokowi, tapi juga umat Budha.
Seperti biasa, Presiden berdiam diri diejek seperti apappun. Tapi kaum muda umat Budha melaporkan Roy Suryo ke kepolisian dengan tuduhan menghina agama Budha. Sejak itu Roy langsung sakit, syok dan tak beraya. Ia membiarkan tubuhnya disangga kursi roda, layaknya orang yang tak mampu berbuat apapun.
Roy Suryo terkena serangan penyakit fisik. Bermula dari stress, karena tak mengira orang kepercayaan mantan presiden SBY ini bisa dijadikan tersangka. Terlebih masyarakat yang tidak menyukai sosok satu ini yang selalu nyinyir, menghina seorang Presiden dan menyinggung umat Budha, mulai menyerangnya. Ketika ia diperiksa polisi, dinyatakan tertuduh dan dihujat banyak masyarakat, ia stress berat. Kondisi ini menyebabkan gangguan pikiran. Ia mengalami psikomatis.
Mendadak Sakit dan Tertekan
Gangguan psikomatis merupakan kondisi yang umumnya terjadi karena stres. Penyakit ini melibatkan pikiran dan tubuh dan berujung pada munculnya penyakit fisik.
Menurut penjelasan di laman halodoc, gangguan psikomatis menyebabkan pikiran mempengaruhi tubuh, menyebabkan penyakit dan jika dipikirkan terus , penyakit bisa bertambah parah. Faktor psikis, mental seperti stress, depresi dan rasa cemas berlebihan akan menjadikan penyakit semakin parah. Kondisi seperti ini bisa menyebabkan terjadi masalah pada fungsi tubuh.
Yang mengejutkan, ketika pasien melakukan pemeriksaan fisik, tidak ditemukan masalah maupun kelainan saat pemeriksaan fisik maupun saat dirontgen dan tes darah.Tak ditemukan penyebab sakit tersebut.
Pikiran Penyebab Sakit
Kebanyakan, hasil pemeriksaan dokter memang seperti itu; tak ditemukan penyakit apapun. Kecuali mereka yang benar-benar stress, tertekan dan pikirannya yang selalu kalut bahkan merasa dirinya sakit hingga lumpuh.
Pikiranlah penyebabnya. Pikiran bisa mempengaruhi tubuh dan memicu pemyakit fisik. Cobalah rasakan ketika anda merasa ketakutan jika anda didatangi debt collector, polisi atau ditagih tukang pajak. Atau saat anda menerima kabar buruk dari orang yang anda cintai. Anda tiba-tiba bisa ke toilet karena merasa perut mulas atau pingsan. Itulah sat pikiran yang dipenuhi ketakutan dan tertekan akan mempengaruhi penyakit mendadak ke arah fisik.
Yang tampak nyata, ketika pikiran dipenuhi ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, lalu tertekan, maka akan muncul gejala berupa keringat dingin, detak jantung menjadi lebih cepat, mual, hingga muntah, sakit kepala , sakit perut hingga nyeri otot. Kondisi seperti ini yang disebut penyakit fisik akibat pikiran.
Perubahan fisik ini karena pikiran kacau dan tertekan terjadi karena adanya peningkatan aktivitas listrik atau impulse saraf dari otak ke seluruh tubuh. Kondisi ini, masih menurut halodoc, berkaitan dengan pelepasan zat andrenalin ke dalam darah. Impulse syaraf ini yang diduga menjadi salah satu alasan munculnya gejala fisik penyakit karena kondisi pikiran.
Memperparah Penyakit Yang Ada
Meski gejala penyakit fisik tak ditemukan saat pemeriksaan, namun gejalanya terasa dan tampak jelas bisa mengganggu dan memperparah penyakit. Mereka yang merasa dirinya lumpuh bisa terjadi kelumpuhan benar, meski jarang. Namun jika pasien tak mampu mengatasi pikirannya sendiri, hal ini bisa memperparah penyakit yang sudah ada. Misalnya penyakit lambung, darah tinggi, diabetes atau penyakit psoriasis. Deretan penyakit ini bisa kambuh dan benar-benar menjadi penyakit seperti yang ada di pikiran pasien.
Roy Suryo tidak sedang berakting seperti hanya dulu Setyo Novianto masuk rumah sakit setelah dijadikan tersangka korupso KTP. Roy benar-benar sakit, depresi, mental, yang menyebabkan ia tak berdaya dan perlu didorong memakai kursi roda. Ia benar-benar muntah dan tak bisa tidur karena pikirannya tertekan. Ia syok dan tak menyangka polisi Indonesia memeriksanya sebagai tersangka pelecehan agama lain dan pelecehan terhadap simbol negara.
Solusi dan Kesadaran Baru
Kabar baiknya, penyakit model ini cukup mudah disembuhkan. Ada beberapa metode penyembuhan seperti melakukan psikoterapo, latihan relaksasi, meditasi, akupuntur, hipnoterapi, fisioterapi, terapo listrik maupun menggunakan obat-obatan.
Entah, mana yang dipilih Roy Suryo. Dugaan saya, kondisi yang menjadikan pikirannya tertekan ini bisa jadi melahirkan kesadaran baru; jika ia terus nyinyir melebihi penghinaan kepada siapapun, ia akan mengalami kondisi seperti saat ini.
TULISAN LAIN
Rudi S Kamri: Roy Suryo, Hadapilah Persoalan Sebagai Laki-Laki
Ditetapkan Sebagai Tersangka Meme, Roy Suryo Sakit
Polda Tolak Laporan Dharmapala Nusantara Terkait Postingan Meme Stupa Candi Borobudur oleh Roy Suryo