RUANG IMAJINASI BAGI PEMBACA

MENULIS ITU ASYIK (9): KEKUATAN KATA

Oleh BELINDA GUNAWAN


Suatu kali di restoran seorang penulis tenar ditantang teman-temannya untuk menulis fiksi paling pendek sedunia. Dia mengambil serbet kertas lalu menulis: For sale: baby shoes, never worn.

Ya, hanya itu. Enam kata yang menimbulkan sederet tanda tanya, antara lain: Siapa tokoh kisah ini? Kenapa sepatu itu dijual? Kenapa belum dipakai? Apa yang terjadi dengan si bayi?

Tak disangsikan penulis tenar itu, Ernest Hemingway, menang bertaruh. Dan fiksi enam kata ini viral hingga kini.

Lantas, apakah aku menganjurkan orang untuk menulis fiksi sependek itu? Tidak juga. Mana berani? Wong aku sendiri masih bawel dalam menulis. Hanya mau bilang, sebagai penulis kita boleh kok memberi ruang imajinasi pada pembaca. Tidak perlu segala sesuatu dijelaskan selengkap dan sedetail mungkin.

Hindari pula menulis secara terlalu wordy (menggunakan banyak kata-kata dan pengulangan yang tidak perlu). Misalnya:

“Ini adalah untuk pertama kalinya Nina pergi  seorang diri ke luar negeri. Di pesawat ia hanya sendiri. Di kiri kanannya duduk orang yang tidak dikenalnya. Ia menghela napas, duh, canggung sekali rasanya bepergian ke luar negeri, tanpa seorang pun menemaninya. Ia benar-benar sendirian.”

Nah lo….

 
Ernest Miller Hemingway (21 Juli 1899 – 2 Juli 1961) adalah seorang novelispengarang cerita pendek, dan wartawan Amerika. Gaya penulisannya dicirikan oleh minimalisme yang singkat dan dengan gaya mengecilkan dari keadaan sebenarnya (understatement) dan mempunyai pengaruh yang penting terhadap perkembangan fiksi abad ke-20. Tokoh-tokoh protagonis Hemingway biasanya stoik, dianggap sebagai proyeksi karakternya sendiri, yaitu orang-orang yang harus memperlihatkan  “keanggunan di bawah tekanan.”

Hemingway adalah bagian dari komunitas ekspatriat pada dekade 1920-an di Paris. Ia melakoni kehidupan sosial yang penuh dengan badai, menikah empat kali, dan konon menjalin banyak hubungan romantis. Hemingway memperoleh Hadiah Pulitzer pada 1953 untuk The Old Man and the Sea. Pada 1961, dalam usia 61, ia tewas bunuh diri.

Karya-karyanya antara lain:  The Sun Also Rises, A Farewell to Arms, To Have and Have Not, For Whom the Bell Tolls,The Old Man and the Sea.

(Bahan: Wikipedia; foto: Google)

Avatar photo

About Belinda Gunawan

Editor & Penulis Dwibahasa. Karya terbaru : buku anak dwibahasa Sahabat Selamanya.