Rusia Ajukan Syarat ke NATO Jika Tak Ingin Terjadi Perang Ukraina

 
Seide.id - Rusia mengatakan menginginkan jaminan yang mengikat secara hukum bahwa NATO akan menghentikan aktivitas militer di Eropa Timur dan Ukraina. Itu bagian dari daftar jaminan keamanan yang Rusia  ingin negosiasikan dengan Barat.

Moskow untuk kali pertama pada Jumat (17/12/2021) mengajukan tuntutan secara rinci yang dikatakan penting untuk menurunkan ketegangan di Eropa dan meredakan krisis di Ukraina.

Tuntutan itu mengandung unsur-unsur antra lain veto Rusia yang efektif atas keanggotaan NATO di Ukraina, yang telah dikesampingkan oleh Barat.

Lainnya akan menyiratkan penghapusan senjata nuklir AS dari Eropa, Penarikan pasukan batalyon multinasional NATO dari Polandia dan negara-negara Baltik, antara lain Estonia, Latvia, dan Lithuania, yang pernah tercakup dalam Uni Soviet.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, menyampaikan tuntutan Moskow dengan mengatakan bahwa Rusia dan Barat harus memulai dari clean sheet dalam membangun kembali hubungan.
Ryabkov mengatakan pula bahwa Rusia tidak mau lagi bertahan dengan situasi saat ini dan mendesak Washington (Pemerintah AS) untuk segera memberi tanggapan konstruktif.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan bahwa NATO telah menerima dokumen tersebut. Stoltenberg mengatakan pula bahwa dialog, "Juga perlu membahas kekhawatiran NATO tentang tindakan Rusia, didasarkan pada prinsip-prinsip inti dan dokumen keamanan Eropa, dan berlangsung dalam konsultasi dengan mitra Eropa."
Sementara itu, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa negara itu bersedia untuk membahas proposal keamanan yang diajukan oleh Rusia, tetapi tidak setuju dengan bagian dari mereka dan akan memaksakan "konsekuensi besar" atas "agresi" di Ukraina.
"Kami siap untuk membahasnya. Yang mengatakan, ada beberapa hal dalam dokumen ini, yang Rusia tahu tidak akan dapat diterima," kata pejabat itu kepada wartawan tanpa menyebut nama.
 
Pejabat itu mengatakan pula bahwa AS diharapkan untuk menanggapi Rusia "sekitar minggu depan dengan proposal yang lebih konkret" pada pembicaraan setelah berkonsultasi dengan sekutu Eropa. 
Pejabat itu juga mengatakan bahwa Washington akan menanggapi beberapa waktu minggu depan dengan proposal yang lebih konkret tentang format pembicaraan apa pun.