Bank Sentra Rusia, yang semula menolak Bitcoin, kini bersa,a pemerintah, sedang mengatur Undang Undang Cryptocurrency di negaranya. Tindakan ini melangkah lebih cepat daripada yang dilakukan Amerika. Tindakan ini juga lebih penting daripada perang dengan Ukrania.( Foto : Homlah)
Ada ancaman perang Rusia-Ukrania bertambah gawat jika terus dilakukan. Itu sebabnya, Sabtu-Minggu hingga Senin kemarin, Presiden Amerika, Joe Biden berencana menelpon Presiden Rusia Vladimir Putih. Telpon dilakukan Minggu siang dan orang menunggu tindakan Rusia.
Hari Senin, alih-alih membahas Perang, Rusia justru melahirkan momentum baru. Pemerintah Rusia dan Bank Sentral Rusia sepertinya mencapai kesepakatan untuk mengatur cryptocurrency seperti yang dikutip dari CoinTelegraph.
Pemerintah Rusia dan Bank Sentral sekarang sedang mengerjakan rancangan undang-undang yang akan mendefinisikan kripto sebagai “mata uang analog” daripada aset keuangan digital. Rencananya, Undang-undang ini akan diumumkan empat hari lagi atau tanggal 18 Februari ini.
Bocorannya adalah :
- Mata uang kripto akan berfungsi di industri legal hanya jika mereka memiliki identifikasi lengkap melalui sistem perbankan atau perantara berlisensi.
- Transaksi Bitcoin (BTC) dan kepemilikan cryptocurrency di Federasi Rusia tidak dilarang; namun, harus dilakukan melalui “penyelenggara pertukaran mata uang digital” (bank) atau pertukaran peer-to-peer yang berlisensi di Bursa Kripto setempat.
- Transaksi cryptocurrency lebih dari 600.000 rubel sekitar $8.000 atau di atas Rp 100 juta, harus diumumkan. Jika tidak, bisa dianggap tindakan kriminal.
- Mereka yang secara ilegal menerima cryptocurrency sebagai pembayaran akan dikenakan denda.
Ini kabar menarik dari Rusia. Sebab, sebelumnya, Rusia akan memberantas semua penambang Bitcoin di negerinya. Tapi dua hari kemudian, Presiden Putin muncul dan mengatakan bahwa penambang akan diberi peluang tersendiri. Dan sekarang, Rusia sudah menyambut uang kripto.
Sebuah perubahan drastis dibanding Amerka yang peragu.
Semua ini berkat pejabat kementerian Rusia, Ivan Chebeskov yang memperingatkan bahwa sebaiknya Rusia mengatur persoalan cryptocurrency daripada melarangnya. Dengan melarang, dapat menyebabkan Rusia tertinggal dalam teknologi.
Presiden Putih menengahi debat Kementerian dan Bank Senetral dan akhirnya meloloskan Undang-udang Cryptocurrency. Termasuk pengauran penamambangan Bitcoin.
BACA LAINNYA
Iphone Terbaru Sekali Ketuk Bisa Transaksi Kripto