Rusia

Dari usia sekolah dasar, kita sudah ‘dicekoki’ oleh guru bahwa Rusia adalah antitesis ‘barat’, yg katanya: terbuka, egaliter, ceria dan hangat. Sementara Rusia kebalikannya: Besar, luas, dingin, kaku misterius dan murung.

Paling sedikit ada 3 lagu jadul yg aku ingat tentang Rusia. 1.From Rusia with love, 2.Back in the USSR, dan 3.Russians.

1.From Rusia with Love, adalah theme song dari film serial James Bond berjudul sama. Awalnya aku menduga lagu yang dibuat oleh komposer James Barry ini ‘ditarik suarakan’ (istilah jadul untuk: dinyanyikan) oleh Andy Williams, ternyata salah. Yg menyanyikan adalah Matt Monro.

Lagu tema film yg dibuat sekitar tahun ’63an ini, dari judulnya saja sudah bisa diduga. Yaitu kisah tentang agen rahasia Inggris yang ‘barat’, hebat, jagoan, menangan dan kuat. Ternyata ‘klepek-klepek’, bertekuk lutut, termehek-mehek, karena jatuh cinta kepada agen KGB, agen rahasia Rusia yang terkenal itu. From Rusia with Love, dikenal banyak orang (paling tidak aku) sebagai judul film serial James Bond daripada judul lagu.

2.Back in the USSR, adalah sebuah lagu dalam dobel album Beatles yang lebih dikenal sebagai White Album. Lagu yg diciptakan sekitar 54 tahun silam ini, ‘menyadarkan’ para kritisi musik dunia bahwa Beatles ternyata tak cuma sekadar bisa membuat lagu genjrang-genjreng dgn beat-beat dan lyric sederhana, tentang kegenitan cinta masa remaja yg membuat penggemarnya (terutama gadis-gadis) menjerit-jerit histeris.

Lagu Back in the USSR adalah parodi atau sindiran atau sikap sinis dari Beatles tentang tema-tema lagu yang sangat memuja-muja barat. Ledekan untuk para seleb yg konon merasa ‘begitu lega’ setelah kembali ke Amerika setelah melawat atau konser di Rusia. Yaitu: “Back in the USA” karya Chuck Berry, atau “California Girls” karya Beach Boys.
Lagu Back in the USSR justru bercerita tentang betapa senangnya ‘pulang’ ke Rusia. Betapa senangnya kembali bertemu dengan gadis-gadis Ukraina yg cantik, menggemaskan dan bikin…wuuiiihhh. Gadis Moscow yg bisa menggugah rasa untuk menyanyi dan menjerit-jerit. Georgia nan elok dan selalu di hati.

Simaklah lyricnya:…Ukraine girl realy nock me out…woo…oo…ooh/ Moscow girl make me sing and shout…woo…oo…ooh/ That Georgia’s always on my mind…
Tentang Georgia ini, entahlah ngeledek atau apa. Di Rusia memang ada daerah cantik bernama Georgia. Di Amerika juga ada. Dan Ray Charles menciptakan lagu berjudul: Georgia always on my mind.

3.Russians. Lagu ini ada dalam album solo Sting yg berjudul “Dream of the blue Turtle”. “Dream of the blue Turtle” adalah album pertama Sting, ketika dia bersolo karier pada tahun 1985. Seperti kita tahu Sting adalah ‘motor’ dari band The Police. Teman-temannya: Andy Summer dan Stuart Copeland sepertinya ‘hanya pelengkap’ Sting dgn konsep musik (Sweet?) Punk, Ska atau ‘White Reggae’ aliran musik yg diusungnya. Meski tak bisa dipungkiri, suara atau ketukan-ketukan drum Stuart Copeland juga memberi warna khas kepada musik The Police.

Tapi, ketika Sting membuat album solo pertamanya bersama para musisi yg cenderung ‘ngerock’n jazz’ (paling tidak bagi telingaku), musiknya sangat berbeda dengan The Police. Dream of the blue Turtle, di telingaku cenderung ngelangut, agak suram, tapi pekat dengan lagu-lagu dan lyric-lyric yg sangat kuat. Nampaknya Sting benar-benar ‘menggunakan’ latar belakang pendidikan dan profesi awal, sebagai guru sejarah dalam menulis lyric.

Dalam Dream of the blue Turtle, ada 2 lagu yg berkonotasi politik, yaitu “Children Crusade” dan “Russians”. Children Crusade bercerita tentang anak-anak Inggris di abad lampau. Betapa manusia, terutama anak-anak selalu menjadi korban dari apa pun egoisme, kepongahan dan kedigdayaan orang-orang tua.

“Russians” adalah lagu yg murung, ngelangut, seperti merintih. Lyricnya kuat, tajam dan menggugat. Sting bertanya-tanya: Adakah orang-orang Rusia rata-rata sedingin, setertutup, sekaku dan sekejam seperti yang selalu didengung-dengungkan ‘barat’ sejak kita kecil. Sama seperti dengungan itu kepada kita ketika kecil, bukan?

Suatu kali, Sting bercerita tentang bagaimana dia membuat lagu Russians itu, dari pertanyaan di atas tentang sikap masyarakat Rusia tadi. Suatu kali Sting memperoleh semacam vasilitas dari seorang temannya sehingga dia bisa menonton acara televisi Rusia. Ternyata banyak acara-acara televisi Rusia yg menurutnya mirip dengan acara televisi untuk pendidikan sekaligus hiburan bagi anak-anak: Sesame Street (yg kita terjemahkan -ndilalah pas dan masuk- Jalan Sesama). Bagaimana kita menyelamatkan anak-anak kita dari bom ciptaan Oppenheimer? Aku harap (dan tentu saja) para orang tua di Rusia mencintai anak-anak mereka juga, kata Sting dlm lagunya.

…In Europe and America there’s growing feeling of hysteria.

…Mr Kruschev said: “We will bury you!”/ I don’t subscribe to this point of view.

…How can I save my little boy/ From Oppenheimer deadly toy?

…Mr Reagan says: “We will protect you”/ I don’t subscribe to this point of view.

…We share the same biology, regardless of ideology/ But what might save us, me and you/ Is if the Russians love their children too…

Kabarnya beberapa petinggi dan diplomat Rusia, terbang ke Washington untuk bertemu presiden Amerika.

Semoga, mereka mendengar atau menyadari pepatah yang sedari kecil akrab di telinga dan hati kita, bahwa peperangan tak pernah melahirkan pemenang: “Menang jadi arang, kalah jadi abu”…

(Aries Tanjung)