Saat Janin Terlilit Tali Pusat

Seide.id – Lilitan tali pusat (nuchal cord) bisa terjadi di bagian tubuh mana pun dan pada usia kehamilan berapa pun. Tapi yang umumnya jadi masalah adalah lilitan yang terjadi di leher pada trimester ketiga saat janin siap dilahirkan sementara air ketuban sudah berkurang. Kondisi ini merupakan salah satu komplikasi persalinan karena akan menyebabkan kegawatan pada janin yang bisa berujung pada kematian.

Tali pusar sering disebut sebagai “saudara kembar” janin. Tali pusat inilah yang berperan sebagai perpanjangan tangan si ibu untuk mengantarkan nutrisi dan oksigen dari ibu kepada janinnya.

Tali pusatlah yang memungkinkan janin terus bertahan hidup dalam kandungan ibunya. Adanya gangguan pada tali pusat tentu akan mengganggu suplai nutrisi dan oksigen yang diterima janin.  

Sayangnya, terjadinya lilitan tali pusat sulit diketahui karena si ibu juga tidak merasakan gejala yang khas. Yang bisa disarankan hanyalah agar ibu hamil rajin mencermati pergerakan janin dalam rahimnya. Hingga jika frekuensi pergerakan janin melemah, ibu hamil bisa menyadarinya sekaligus mencari tahu apa yang menyebabkan demikian.

Letak Lintang atau Sungsang

Terjadinya lilitan tali pusat baru bisa diduga jika pada pemeriksaan fisik didapatkan letak janin abnormal (melintang atau sungsang). Atau bila kepala janin belum masuk pintu atas panggul dan jika proses persalinan berjalan lama.

Kecurigaan lainnya adalah bila berdasarkan rekaman kardiotokografi (CTG) yang menunjukkan adanya kompresi/lilitan tali pusat. Begitu juga pada pemeriksaan USG doppler berwarna. Yakni bila ditemukan denyut tali pusat di daerah leher dan tampak gambaran tali pusat yang melingkari leher.

Penyebab terjadinya lilitan tali pusat diduga karena aktivitas janin berlebih. Bisa juga disebabkan aktivitas ibu yang juga berlebih atau ibu tengah mengalami stres berlebih. Dari pengalaman para dokter, kejadian lilitan tali pusat banyak ditemukan pada ibu hamil yang masih sibuk bekerja sampai menjelang persalinan.

Itu sebabnya, ibu hamil dianjurkan untuk mengambil cuti hamil sebulan menjelang persalinan. Selain untuk menyiapkan persalinan, juga untuk mengkondisikan ibu hamil agar lebih santai dan merasa tenang di tengah keluarganya.

Namun perlu diketahui, proses tumbuh kembang bayi pada dasarnya tak melulu hanya ditentukan oleh kondisi kesehatan si ibu selama  hamil ataupun proses persalinan yang dilaluinya.

Melainkan juga oleh status kesehatan gizi si anak, stimulasi yang diberikan pada bayi untuk tumbuh kembang optimal, serta faktor perkembangan emosi si anak. (Puspa) – nakita  

Avatar photo

About Gunawan Wibisono

Dahulu di majalah Remaja Hai. Salah satu pendiri tab. Monitor, maj. Senang, maj. Angkasa, tab. Bintang Indonesia, tab. Fantasi. Penulis rutin PD2 di Facebook. Tinggal di Bogor.