Sadar Diri Keutamaan Hidup Bahagia

Seide.id – Orang yang menderita itu mereka khilaf dan lupa diri, karena dikuasai nafsu kedagingannya.

Sebaliknya,

Orang yang bahagia itu mereka yang sadar diri dan ingat asal usulnya. Dari tanah kembali ke tanah agar kita rendah hati. Karena kita ini milik Allah.

Apakah saya menderita, karena lupa diri? Apakah saya bahagia, karena sadar diri dan waras?

Bertanya pada diri sendiri itu baik. Tapi sungguh amat baik, jika kita selalu refleksi diri agar tidak jatuh ke dalam jahat, dan menderita. Karena menyesal belakangan itu percuma, dan tiada gunanya.

Jangan pernah membiasakan diri, bahwa alpa atau khilaf itu hal biasa. Pembenaran diri itu membuat kita lengah dan lemah untuk mengulang kesalahan hingga kita terjerumus ke dalam penderitaan dosa.

Saya amat bersyukur, dengan miliki hobi membaca, saya tidak jadi katak dalam tempurung, karena wawasan makin luas.

Dengan aktif di organisasi saya jadi pribadi yang tidak cengeng, tapi percaya diri dan mandiri.

Dengan sering ikut rekoleksi atau retret membuat fondasi keimanan saya makin kuat dan rendah hati.

Sesungguhnya, sadar diri adalah keutamaan hidup bahagia.

Sadar diri itu tidak membuat kita mudah tergoda si jahat yang pandai berkamuflase dengan bibir manisnya.

Rendah hati mengajar kita untuk berpikir jernih. Ketika si jahat itu merayu dengan wajah manis, kita tidak mudah terjebak bujukannya. Karena kita jeli dan teliti.

Ketika sukses agar kita tidak lupa diri dan mau menang sendiri. Tapi agar kita rendah hati dan tidak lupa berbagi. Karena ada sebagian rezeki orang miskin yang dititipkan pada kita.

Ketika berkuasa agar kita tidak mengikuti iklan sebuah sofa, “kalau sudah duduk lupa berdiri.” Karena sesungguhnya berkuasa itu amanah Allah yang harus kita pertanggung-jawabkan pada-Nya.

Sadar diri dan tetap waras itu sumber hidup bahagia agar seluruh makhluk saling mengasihi.

Mas Redjo/ Red-Joss

Berdagang Dengan Hati

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang