SAJAK SAJAK SAIDY POE

Saidy Poe mendapat anugerah rekor-dunia Indonesia dari MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) melalui Gerakan Budaya Qta dengan memprakarsai rekor-rekor dunia Indonesia dan diantaranya : Mengamen Terlama 120 dan 179 Jam Nonstop, Pendeteksian Dini Tumbuh Kembang Anak Massal, Finger Painting 6.000 anak PAUD hingga terakhir prakarsa Buku Kumpulan Puisi Tertebal (Dunia).


PENYAIR kelahiran Pasuruan, Jawa Timur ini berkarya sejak awal 2018 atas bimbingan langsung Sutan Iwan Soekri Munaf (almarhum). Sudah menulis puisi semasa duduk di SMP dan aktif di media kampusnya UMM ; Universitas Muhammadiyah Malang.

Di selingan studi dan berkarya sastra, Saidy Poe memprakarsai Rekor-Dunia Indonesia bertajuk : Buku Kumpulan Puisi Tertebal (tahun 2014) yang dicatat MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) setebal 99 cm yang ditulis oleh 1.618 siswa se-kota Bogor menjadikannya terpanggil menjadi penyair.

Beberapa kumpulan karya puisi yang telah dibukukan diantaranya : Lukisan-lukisan berpuisi, THELS, Wagita, Ruang Terbuang, Rasa Hati, Selaput Syurga, e-Penyair Indonesia, Puisi-Puisi SAI, Cantiknya Cinta dan Siluet Kata. Dia juga aktif mengisi kolom-kolom media online.

Saidy Poe bergabung dengan Grup Penyair Indonesia .

Berikut adalah sajak sajaknya di tahun 2023.

BERBAGINYA KITA

sudah banyak kita berpura-pura
hidup seolah baik-baik saja
nyatanya ?

sudah pula sibuk dengan diri,
sementara orang pun butuh kita
tidaklah kita berbagi ?

bukan saja harta … tapi,
hadirnya kita kan menguatkan
sesama manusia hadapi sedihnya.

maka berbagilah dengan hati
dengan ilmu yang Tuhan titipkan
agar kita menjadi satu keluarga

Sebutlah : keluarga manusia !
(cinta universal)

@saidypoe • 231029

HEMBUSAN ANGIN

tiadalah arti, kala terbiasa rasakan
angin menghembus sepoi-sepoi
menabraki kulit -kulit ini
sebagai kewajaran.

Itukah mengapa kita tak mudah
untuk mensyukurinya karena,
alam berjalan natural membuat
kita nyaman dibuatnya.

tiadalah arti, kala terbiasa rasakan
rezeki terhantar tuk mencukupi
kebutuhan hari-hari ini
sebagai kewajaran.

Itukah mengapa kita tak segera
dapat mensyukurinya karena,
Tuhan senantiasa melimpah nikmat
tanpa bertanya pada kita.

hidup bagai hembusan angin
sehalus hati kita bersama Tuhan
tak nampak berwarna namun
cukup sejuk dirasakan.

@saidypoe • 231030

SAMPAI UJUNG WAKTU

sudah berjalan di sepanjang waktu
tak jua mengerti mengapa begitu
hingga tersisa semenit berlalu
sudah berjalan sesuai rambu-rambu
takkah terbersit kita untuk tahu
mengapa selamat sampai yang dituju
apa kita merasa bisa dan mampu
karena dibisakan Tuhan sebegitu
tanpa sedikitpun mau mengaku.
sampainya kita di ujung waktu
menyesal tentang semua itu
dan tak bisa kembali ke masa lalu.
(bertobatlah)

@saidypoe • 231031

EMBAN AMANAH AJA

tidakkah kita sadar :

berkemampuannya kita,
kaya-rayanya kita,
tingginya jabatan kita,
berilmunya kita,
keturunan siapa kita,

bukankah kemauan kita

tidakkah kita ingat :

hidup didunia ini,
kita pun dititipkan saja.
entah di rahim siapa,
dengan kondisi seperti apa,

kita pun bisa apa.

lha kok tiba-tiba kita nyolot :

merasa hebat,
merasa berkuasa,
merasa punya segala,
merasa bisa apa,
(semau-mau gue lagi)

mungkin salah makan kali ya ?

kita ini bukan siapa-siapa,
selain dihidupkan untuk
mengemban amanah Tuhan.

(Jangan-jangan, Tuhan pun
tak kita kenal)

@saidypoe • 231101

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.