Cerpen: Karena Salah Tangkap, Kau Tidak Kulepas

Salah mengenali orang itu hal yang biasa dan lumrah. Tapi, kalau salah tangkap orang, itu suloyo.

Maaf, seharusnya orang yang jadi target penangkapan itu ditelisik secara mendalam lebih dulu, diamati dengan seksama, dan dipastikan kevaliditasnya. Sehingga tidak terjadi salah tangkap orang seperti yang saya lakukan.

Kekonyolan yang membuat saya teramat malu nguadubilah, hingga ke ubun-ubun. Bahkan dicuci 7 hari 7 malam pun malu saya tidak bakal kinclong seperti semula.

Bagaimana tidak. Gara-garanya saya salah tangkap orang di depan banyak orang.

Hal itu bermula dari kebetean saya menunggu teman sesama jomblo, RP yang tidak kunjung datang.

Padahal malam Minggu awal bulan itu, pengunjung SMS membeludak bagai cendol.

Rasa bete yang menjemukan tidak mempunyai teman ngebir sambil nonton live musik.

Saya merasa sendiri. Keramaian dan hingar bingar musik tidak mampu mengobati kesendirian tanpa teman ngobrol.

Tiba-tiba pandangan saya tertuju pada gadis yang duduk sendiri di depan resto BR. Dia tampak asyik menikmati live musik.

Aneh bin ajaib, saya seperti kenal gadis itu. Wajahnya familiar dan imut.

Semakin diamati gadis itu, saya serasa kian kenal dan dekat dengannya. Tapi siapa, di mana, dan kapan? Daya ingat saya tidak banyak membantu.

Gadis itu seperti datang sendirian. Karena di mejanya terdapat satu gelas minuman. Mungkinkah dia juga sedang menunggu teman istimewa?

Bagai dipanah dewi cinta, juga, karena ge-er kami sering beradu pandang. Keberanian saya bangkit, lalu mendekatinya.

“Anda saya tangkap!” kata saya sok wibawa sambil duduk di samping gadis itu.

“Anda siapa? Jangan ngaco! Apa salah saya?” elaknya kaget, sambil membelalakkan mata.

“Karena Anda sendiri! Makanya saya ingin menemani.”

“Jangan kurang ajar! Saya punya pacar! Anda akan saya teriakin agar digebukin orang!” ancamnya.

“Kau tidak bakalan tega. Sedari tadi kau sendirian. Jikapun kau teriak, orang tidak bakal dengar karena berisik musik,” saya tidak mau kalah gertak.

Astaga! Gadis itu tersenyum cantik sekali. Kami lalu kenalan. Senyum-senyuman.

Jangan kaget! Gara-gara saya salah tangkap gadis di SMS, akhirnya dia jadi Ibu dari anak-anak saya!

Foto : Hiep Pham /Pixabay

Cerpen: Calon Mertua

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang