Foto adegan Lucky Luciano sebagai mafia paling berkuasa sepanjang masa. Bos mafia seperti dalam film ini belum muncul pada kasus Kerajaan Sambo ( sebutan dari Mahfud MD) di Divisi kepolisian negara
Peristiwa yang menewaskan seorang brigadir polisi pada peristiwa FS ini, sebetulnya peristiwa yang biasa dan bisa terjadi di lingkungan kepolisian dimanapun. Polisi menembak polisi. Yang membuat peristiwa ini menjadi heboh, bukan soal tembak-menembak. Justru karena ramuan bumbu-bumbu di dalamnya.
Ada isu pelecehan seks antara pengawal dan isteri bos dan anaknya. Ada gosip backing perjudian besar yang dikendalikan perwira polisi, lalu ada bisik-bisik bisnis narkoba serta bunker berisi – konon- 900 miliar.
Semua isu ini, kabarnya ada di Kerajaan Sambo. Seorang perwira berpangkat Inspektur Jenderal yang membangun backing kejahatan perjudian di lingkungan kepolisian dengan kode jaringan judi online 303. Ini dugaan sementara dari kepolisian. Jika benar nanti terbukti, ini sebuah pelecehan memalukan di kepolisian negara yang mestinya menjaga hukum, justru mempermainkannya. Tetapi menuding FS saja tidak cukup. Biasanya, ada backing kejahatan dari kumpulan kepolisian, ada juga mafianya. Ini yang belum muncul dalam berbagai pemberitaan dan percakapan.
Tak Ada Mafia
Peristiwa penembakan brigadir J ini persis ramuan film-film detektif . Melibatkan polisi jahat dan detektif yang berupaya menguak misteri kriminal yang menyertainya. Meski peristiwa ini seperti sudah komplit, namun belum lengkap terkuak satu hal. Siapa yang memberi pekerjaan kejahatan pada Kerajaan Samabo ? Jarang sekali ada kelompok jaringan polisi jahat, tanpa melibatkan penjahat sebenarnya dalam jaringan yang terlanjur disebut Mafia. Penjahat yang menjerumuskan polisi dalam jaringan kriminalnya.
Tetapi, hingga kini, itu yang belum kita dengar, meski sudah ada dengar pendapat antar Kepolisian Negara dan Anggota Dewan Perwakinan Rakat ( DPR). Itu yang belum terkuak oleh para detektif dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Yang terkuat baru soal kasus penembakan. Isue atau gosip backing judi 303 belum sampai ke sana. Jika tuduhan soal kejahatan backing judi dan narkoba benar, maka FS pasti tidak berdiri sendiri.
Siapa bos yang menjadikan FS memiliki jaringan 303 di Kepolisian yang begitu patuh untuk melakukan kejahatan dan memilih berada alam lingkaran kriminal dibanding kebanggaannya menjadi polisi negara. Apa tidak ada satupun dari ratusan orang di kepolisian itu yang memiiki integritas, kebanggaan dan kehormatan sebagai polisi abdi negara. Apa hanya karena uang atau patuh pada atasan yang menjadi mereka dicap sebagai polisi pendukung kriminal; judi dan narkoba- jika benar.
Jika itu terjadi, sungguh, ini peristiwa paling memalukan yang pernah terjadi di Kepolisian Republik Indonesia. Tidak cukup sebagai pil pahit. Kepolisian negara, telah memalukan diri sendiri dengan membentuk tim kriminal dan menjadi polisi jahat di republik ini. Mereka yang menjadi polisi, pada akhirnya hanya untuk tujuan ekonomi. Demi uang, dan berani mengorbankan seluruh integritas kepolisiam negara.
Kode 303
FS dengan perempuan yang bukan isterinya, dengan kekuasaan yang dimilikinya adalah situasi yang membuat seeorang perwira yang telah memiliki segalanya, menjadi rakuts dan lupa posisinya. Tetapi, sekali lagi, FS pasti tidak berdiri sendiri memimpin pasukan pendukung kriminal dengan kode 303, dan menjadikan markas kepolisian sebagai markas aksi mereka. FS pasti memiliki seseorang yang menjadikan dia berani memanfaatkan kekuasaannya dan melindungi sosok yang memberinya gelimang uang.
Tanpa bos yang membuat polisi menjadi jahat, berani merekrut anak buahnya menjadi pasukan pelindung kejahatan, cerita kriminal ini tidak sempurna. Polisi harusnya tak berhenti pada kejahatan FS and his gangs. Polisi dengan para detektif terbaiknya, juga meringkus, siapa dalang yang membuat perwira polisi ini begitu tampak jahat dan sadis.
Saya percaya, berapa persenpun prosentasinya, masih ada polisi yang jujur, baik dan bangga pada institusi kepolisian. Masih ada polisi yang memiliki kebanggaan menjadi abdi negara dalam menjaga keamanan dan menegakkan hukum.
Tinggal kita tunggu, apakah kepolisian dan para detektif mampu menguak misteri yang belum tersentuh dalam peristiwa ini: Siapa bos FS yang mendisain semua kejahatan dan menjadikan polisi sebagai kelompok yang sekarang dicitrakan jahat. Ini semua dengan catatan bahwa jika benar FS dan teman-temannya melakukan semua yang dituduhkan itu. Pengadilan belum mulai dan mari berprasangka baik.
Sebab, jangankan tuduhan backing perjudian atau narkoba atau gosip lain yang belum terbukti. Jangan-jangan malah benar sejak awal, bahwa isue ini dangkal sekali; tentang perselingkuhan atau tindakan asisula. Setidaknya isue itu yang sedang akan digulirkan. Tak hanya FS atau timnya. Tapi mereka yang terlibat dengan FS dan yang sudah memperoleh imbalan dari cara orang-orang membelanya…..
BACA LAINNYA:
Alasan Perlunya Mengungkap Motif Sambo
Kejanggalan yang Telanjang dalam Adu Tembak Bharada Vs Brigadir di Rumah Dinas Polri
Ini Alasan Mengapa Anda Masih Layak Berharap Pada Aset Kripto