Sampah

Temen gue, seorang ahli bahasa, Eko Endarmoko, kalo gak salah pernah mempersoalkan kalimat, “Dilarang buang sampah sembarangan” dan kalimat “Buanglah sampah pada tempatnya”. Dia sih intinya cuma mau bilang bahwa dua kalimat itu sebetulnya berkesinambungan.

Kenapa? Karena barang bekas yang cuma jadi sampah dan gak berharga buat seseorang, ternyata bisa jadi benda berharga buat orang lain. Terbukti banyak orang yang bisa menghasilkan duit dari hasil mendaya gunakan atau mendaur ulang barang bekas.

Temen gue yang lain, seorang ilustrator, Aries Tanjung setelah pensiun mulai gatel melihat barang bekas. Terutama papan. Pokoknya, begitu nemu papan di mana aja, dia ambil, dia amplas, dia rapiin, trus dikasih tulisan indah berupa quote dari orang-orang terkenal. Setelah itu ditempel deh di dinding. Gak bakal ada yang berani buang.

Gara-garadua orang ini, gue juga mulai gatel melihat barang gak terpakai di rumah. Nah, kebetulan ada kipas angin rusak yang sudah tiga bulan nangkring di dinding. Pernah dua kali dibetulin, eh rusak dan rusak lagi. Pernah berkali2 berniat mau dibuang atau dikasihin ke tukang sampah langganan, tapi lupa terus.

Kemarin lagi duduk-duduk ngelamun sambil memandang kipas angin rusak itu, tiba-tiba gue seperti melihat gambar sesuatu dari ketiga bilahnya. Langsung ajalah gue ambil spidol boardmarker, bikin sketnya, keluarin cat, dan taraaaaa… barang rongsok itu gak jadi gue buang dan bakal tetep nangkring di situ.

Temen-temen!
Dilarang buang sampah sembarangan. Buanglah sampah pada tempatnya. Karena sampah apa pun bisa dimanfaatkan. Termasuk sampah masyarakat yang sering mau-maunya diajak demo mendukung program-program culas tikus-tikus negara pencoleng duit rakyat.

ramadhan.syukur

Avatar photo

About Ramadhan Syukur

Mantan Pemimpin Redaksi Majalah HotGame, dan K-Pop Tac, Penulis Skenario, Pelukis dan menekuni tanaman