Tiba-tiba, mendadak dan ujug-ujug, Kaesang ditunjuk menjadi Ketua Umum PSI ( Partai Solidaritas Indonesia) yang dikenal sebagai partai anak muda. Akankan Kaesang mampu menyedot suara anak muda ? ( Gambar Age Artwork)
Joko Widodo sedang bermain catur.
Pada papan catur itu, Jokowi memegang bidak putih, untuk menuju kemenangan. Meski Jokowi memakai seragam Banteng, tetapi yang dihadapi di depannya bukan sekedar warna merah atau hitam. Jokowi sedang mencari siapa pemimpin yang layak yang mampu meneruskan apa yang sudah ia bangun. Jokowi sedang memikirkan Indonesia.
Ia tak peduli parpol. Bahkan, ia tak peduli PDI-P. Meski ia berasal dari PDI-P, meski ia mengusulkan Ganjar Pranowo dari PDI-P, tak berarti selesai pilihannya. Ia harus mencari cadangan menhuju kemenangan mutlak.
Jokowi harus memainkan bidak-bidak putihnya menuju Indonesia yang dicita-citakan. Di hadapannya tentu saja bidak hitam di mana di sana ada Mantan Gubernur DKI ( Nasdem) dan Cak Imin ( PKB) yang jika menang akan mengobrak-abrik rencana menuju jalan Indonesia masa depan. Mantan Gubernur itu yang berbahaya yang harus diwaspadai karena akan menggerakkan mesin agama yang di Indonesia, sangat diagung-agungkan, tak peduli siapa pemimpinnya. Yang penting sesama agama.
Lihat saja Mantan Gubernur DKI itu berhasil menggeser Ahok melalui kantong-kantong agama dan rumah ibadah. Saat memegang jabatan, Jakarta nyaris mundur dan banyak penyelewengan terjadi, namun pembelaan dari pengikutnya, mampu melindungi Mantan Gubernur itu dari kejatuhannya.
Itu sebabnya, Jikowi harus memenangkan permainan catur putih hitam untuk menuju Indonesia masa depan melalui capres-cawapres yang saat ini sibuk mencari perhatian masyarakat. Tidak ada satupun capres yang saat ini maju menuju RI terlepas dari campur tangan Jokowi. Tangan Jokowi ada di tim Mantan Gubernur DKI, ada di Ganjar Pranowo serta ada di Prabowo.
Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh, sehari sebelum Paloh mengusulkan Cak Imin sebagai Cawapres, tak terlepas dari campur tangan Jokowi. Akan bisa terjadi kejutan nanti sebelum pasangan Mantan DKI-Cak Imin ini maju ke KPU. Strategi kedua, “ menempatkan” Cak Imin di kubu Mantan Gubernur DKI adalah menggerogoti suara di Jawa Timur.
Meski Cak Imin dari PKB memiliki pengikut Islam besar di Jawa Timur, namun nahdiyin alias agama Islam terbanyak pendukung Gus Dur sejak lama tidak menyukai Cak Imin,
Terlebih sekarang Cak Imin duduk tersenyum bersama Riziek Sihab yang selama ini dikenal sebagai penghina Gus Dur dan keluarganya. Entah apa yang ada di kepala Cak Imin yang dengan santainya bisa duduk tersenyum bersama ustadz kontroversial dan sangat tidak kompromi dengan pemerintah selama ini. Para nahdiyin tentu bisa menafsirkan gambar keduanya.
Jokowi juga intens bertemu dengan Prabowo yang selama ini menjadi Menhan yang adalam setiap pidatonya, selalu memuji kepemimpinan Jokowi. Jokowi pula yang senantiasa memberi masukan pada Prabowo. Kaos Kaesang bergambar Dukung Prabowo, tentu bukan kaos sembarangan. Itu kaos sinyal politik.
Pamungkasnya adalah memajukan bidak bernama Kaesang yang adalah anaknya sendiri sebagai Ketua Umum PSI ( Partai Solidaraaitas Indonesia). Tiba-tiba Kaaesang menjadi Ketua Umum PSI, meski menggelikan, adalah skenario yang mudah ditebak menempatkan Sang Kaesang di sana. Jokowi ingin menyiratkan bahwa pilihan bisa tak hanya PDI-P.Bisa juga ke PSI sekaligus ingin mengangkat PSI ke istana yang selama ini sulit ditembus.
Dengan posisi seperti ini, Jokowi ingin memecah suara yang bisa saja jatuh ke Pasangan Mantan Gubernut DKI-Cak Imin ke suara Ganjar dan Prabowo. PSI menjadi kuda hitam yang sewaktu-waktu menjadi sosok kemenangan yang tak pernah diperhitungkan banyak orang. Termasuk Gibrann yang disimpan sebagai senjata politik terakhir.
Jokowi yang sedang bermain catur dengan memegang bidak putihnya, bisa tersenyum melihat calon pemimpin masa depan Indonesia yang tidak serta merta merusak apa yang sudah dirintis. Tapi meneruskan apa yang sudah dirintis dengan baik.
Dalam hal bermain catur begitni, Jokowi cukup jenius.
Semakin Bertambah Usia Pentingnya Berinvestasi Bagi Tungkai dan Kaki