Jujur, hal itu kuakui. Hingga detik ini.
Saya bukan orang baik.
Saya berharap orang tidak salah menilai dari penampilan maupun karakter saya. Tampilan toh bisa juga menipu. Sekadar berkamuflase.
Karena bukan orang baik, saya belajar untuk menjadi baik. Kenyataannya itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bagiku, menjadi baik itu teramat sulit. Lebih mudah jika saya berbohong, mengkritik, menghina, menjelek-jelekkan, bahkan menghujat orang.
Langkah utama untuk menjadi baik adalah saya berusaha bersikap jujur pada diri sendiri. Saya belajar menulis hal positif & baik. Ternyata hal ini juga sulit, meski saya pernah menulis cerber & menerbitkan novel.
Berbeda juga dengan menulis reportase. Menulis kebaikan itu sulit nguadubilah. Maklum saya tengah belajar menjadi orang baik. Tulisan saya tidak banyak diminati, kering, bahkan kadang membingungkan pembaca.
Coba lihat tulisan saya yang kering peminat & komentarnya juga hampir kosong. Tapi hal itu tidak membuat saya berhenti di tengah jalan, putus asa, & menyerah.
Diakui atau tidak.
Tidak semua orang yang belajar itu cepat pandai. Faham. Apalagi saya ini orang bodoh & bukan orang baik, itulah kesulitannya. Untuk menambah ilmu, saya belajar membaca Kitab Suci agama entah apa, dan meditasi. Mohon agar hati & pikiran saya dicerahkan Allah.
Sekali lagi, suka atau tidak suka. Jujur, tulisan saya belum banyak diminati orang. Sedikit kelebihan saya adalah tidak mudah putus asa, & menyerah. Tantangan membuat saya tetap semangat & tidak bosan untuk terus belajar. Saya ingin berubah menjadi lebih baik.
Dengan berpikir positif & hal-hal baik berarti saya melukisi hati ini dengan kebaikan. Sekaligus mendekatkan diri pada Allah yang telah menganugerahi saya semangat pantang menyerah.
Juga, jika bukan karena anugerah Allah, saya tidak bakal bertahan menghadapi cemooh atau hujatan orang yang menanggapi minor tulisan saya.
Salah satu tulisan saya yang dihujat, “Ketimbang menjadi budak cinta diri, lebih baik menjadi budak cinta Allah.”
Budak cinta dianggap tidak sesuai ajaran kasih, merendahkan, meski kita selalu mendambakan cinta; dicintai Allah. Kita adalah hambaNya. BudakNya …?
Ketimbang memancing polemik, lebih baik saya minta maaf untuk akui kebodohan.
Sedang yang membuat saya sedikit terhibur, ketika ada beberapa orang yang inbox minta saran untuk memperbaiki hubungan rumah tangga, minta didoakan, & banyak lagi.
Jujur, saya bukan orang baik. Untuk itu saya mohon didoakan oleh para sahabat agar saya mampu berbuat baik & hidup berkenan bagi Allah. (MR)