MARGAUX HEMINGWAY (part 1)
MARGAUX HEMINGWAY adalah model ideal di pertengahan dekade 1970-an hingga 80-an. Wajah dan sosoknya bahkan dianggap sebagai salah satu ikon 80-an, sebelum model yang lantas jadi aktris lain macam Brooke Shields, Andie MacDowell atau Phoebe Cates muncul.
Nama belakangnya langsung mengingatkan kakeknya, penulis legendaris Ernest Hemingway. Namun, berkiprah di dunia yang berbeda dengan sang kakek, Margaux tak merasa nama besar kakeknya membawa banyak pengaruh.
Meski keluarganya berkecukupan tapi Margaux bekerja keras sepanjang hidupnya. Ia ingin dikenal bukan sebagai cucu Ernest, tapi ‘Hemingway sukses yang lain’.
Lahir sebagai Margot Louise Hemingway, 16 Februari 1954 di Portland – Oregon, Amerika Serikat. Ia mengganti Namanya dengan ‘Margaux’ setelah tahu benihnya hadir saat kedua orangnya, John Hadley dan Byra Whitlock Hemingway bercinta saat ‘membuatnya’ sambil minum Chateu Margaux.
Pasangan Hemingway ini punya tiga putri: Joan, Margaux dan Mariel yang semua jangkung dan cantik. Tapi Margaux yang paling indah. Awalnya mereka sempat tinggal di rumah peternakan milik Ernest di Kuba selama beberapa tahun, sebelum akhirnya pindah ke San Fransisco ketika Jack dapat pekerjaan sebagai pialang.
Di tahun 1967 keluarga ini pindah sekali lagi, kali ini ke daerah pegunungan di Kawasan Ketchum, Idaho, di rumah di mana Ernest Hemingway mengakhiri hidupnya, enam tahun sebelumnya.
Menginjak SMA, Margaux mulai mengambil pekerjaan sambilan di sana-sini. Termasuk ke area Sun Valley, sebelum ia memutuskan hijrah ke New York di awal dekade 70-an. Bahkan di kota sebesar New York, sosoknya tetap menonjol. Dengan tinggi 183 cm, atletis, pirang, alis lebat, bibir penuh dan rahang kokoh, ia bisa membuat semua orang terpesona. Dalam waktu singkat Margaux jadi model laris.
Joe Eula, New York fashion artist ternama menyebut Margaux sebagai wajah dari generasinya. Eula mengatakan Margaux sama terkenal dan memorable-nya dengan model legendaris seperti Lisa Fonssagrives dan Jean Shrimpton.
Catwalk dan majalah seperti tak berhenti memanggilnya. Wajahnya menghiasi cover majalah terkenal, dari Vogue, Cosmopolitan, Elle, Harper’s Bazaar, dan menjadi model pertama yang dijadikan cover oleh Time yang memberinya label ‘new beauty’.
Majalah Vogue yang menjadi salah satu ‘pelanggan tetapnya’ memuji Margaux sebagai titisan Grace Kelly dalam wujud yang lebih tinggi, atletis dan membumi. Bahkan Vogue mengabadikan kecantikannya dalam banyak artikel fashion, mengatakan “Before Supermodels, There is Margaux Hemingway”, atau: “Sebelum ada supermodel, sudah ada Margaux Hemingway”.