Setelah Kecam NATO bahwa Semua Orang Akan Mati karena Organisasi itu, Kini Zelensky Meminta Zona Larangan Terbang

Seide.id – Kembali Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, meminta agar NATO memberlakukan zona larangan terbang di atas wilayah Ukraina untuk membendung serangan udara Rusia.

Dikabarkan, bandara Vynnytsia di Ukraina hancur dihujani delapan roket Rusia.

“Saya telah diinformasikan tentang serangan roket ke Vynnytsia, delapan roket,” kata Zelensky dalam sebuah video yang dipublikasi Associated Press (AP) pada Minggu (6/3/2022) malam waktu setempat.

“Kamı mengulanginya lagi setiap hari. Tutup langit di atas Ukraina. Tutup dari semua roket Rusia, semua afiliasi militer,” ujar ia.

Permintaan ini untuk kedua kalinya dilontarkan Zelensky kepada NATO.

Kecewa dan mengecam NATO

Sebelumnya, Zelensky telah meminta kepada NATO, tetapi permintaannya tidak dipenuhi. Dengan marah, ia mengecam NATO karena tidak memberlakukan zona larangan terbang di atas negaranya.

Padahal, menurut Zelensky, NATO sadar atas dampak dari keputusannya.

Bahwa, jika tidak diberlakukan zona larangan terbang di atas wilayah Ukraina, akan timbul korban jiwa.

“Mengetahui bahwa serangan dan korban baru tidak dapat dihindari, NATO secara sadar mengambil keputusan untuk tidak menutup langit di atas Ukraina,” katanya.

Zelensky persalahkan keputusan NATO yang akan menimbulkan korban.

“Semua orang yang akan mati mulai hari ini, akan mati juga karena Anda,” kata Zelensky kepada ABC News, Sabtu lalu (5/3/2022).

Menurut Zelensky, NATO menciptakan narasi seolah-olah penutupan akses menuju langit Ukraina akan memicu perang dengan Rusia.

Dia menyebut sikap NATO adalah cermin hipnosis lembaga tersebut bagi anggotanya sendiri.

Dikatakan, seharusnya NATO lebih memikirkan dampak larangan terbang itu bagi masyarakat dan kemanusiaan di Ukraina.

Permintaannya tidak dipenuhi, menyebabkan Zelensky sangat kecewa. Padahal, salah satu alasan kuat Rusia menyerang negaranya karena keinginannya bergabung dengan NATO.

Penyebab konflik menurut mantan Dubes RI

Mantan Duta Besar RI untuk Rusia periode 2016-2020, Wahid Supriyadi, menjelaskan bahwa konflik yang terjadi di Ukraina berasal dari mbisi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

Hal tersebut dijelaskan lewat webinar yang diadakan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayattulah Jakarta (UIN).

“Apabila Ukraina masuk NATO, secara geopolitik ini merupakan ancaman bagi Rusia,” kata Supriyadi, Senin (7/3).

Mantan Dubes RI untuk Rusia ini memperkirakan perang yang terjadi mungkin akan memakan waktu lama.

Sebelum Ajukan Permintaan Keanggotaan Uni Eropa, Zelensky Tolak Tawaran Kabur Melarikan Diri

Avatar photo

About Ricke Senduk

Jurnalis, Penulis, tinggal di Jakarta Selatan