Seide.id – Perlu 5 komitmen agar tetap sehat: Menu alami – Brisk walking – Redam stressor – Check up kesehatan – Check up kehidupan.
MENU
Menu alami tersedia di meja makan rumah. Bahwa kesehatan ada di dapur bukan di restoran. Masak sendiri berarti bahan pilihan, minyaknya sehat, tanpa bumbu kimiawi (food additive), sesuai selera. Food addtivie dan minyak jelek penyebab kebanyakan penyakit termasuk kanker. Bukan gula pasir tapi madu. Bukan terigu tapi tepung beras. Bukan donat tapi ubi rebus. Kalau bisa dimakan mentah kenapa harus dimasak. Kalau cukup dimasak sejenak kenapa sampai lodoh.
Menu orang Okinawa Jepang yang berumur terpanjang di dunia, sama dengan menu nenek moyang kita, yakni menu Warteg atau menu seimbang (balance diet: 60% karbo-25% protein-15% lemak): nasi sepiring, sepotong tempe, tahu, daging, ikan, sayur lodeh dan sayur asem, lalap mentah. Makan tetap 3 kali sehari, sesuai kecukupan tubuh, sehingga berat badan stabil ideal (Berat dalam Kg dibagi tinggi badan pangkat dua dalam Meter, indeks-nya kurang dari 25,0 = Body Mass Index).
BRISK WALKING
Atau jalan kaki tergopoh-gopoh – jalan kaki secepat kita bisa selama tubuh mampu tanpa muncul keluhan sesak, nyeri dada, atau nyeri sendi.
Targetnya degup jantung meraih sesuai umur: minimal 60% dari (220-Umur) degup per menit maka aerobic tercapai. Lakukan 50 menit/hari seminggu 6-7 kali. Tak perlu jogging atau lari, cukup brisk walking selama target aerobic tercapai. Jogging atau lari untuk usia lanjut mencederai lutut dan pinggang, padahal aerobicnya bisa diraih cukup dengan jalan kaki tergopoh-gopoh.
STRESSOR
Orang hidup dirundung stressor sepanjang hayatnya. Tekanan-frustrasi-konflik-krisis menghadang setiap saat tanpa pandang bulu. Hanya yang ketahanan jiwanya tangguh, seberapa pun besar stressor tidak perlu membawanya jatuh stres. Maka ketahanan jiwa perlu dibangun sejak kecil.
Caranya anak harus pernah mengalami kesusahan: pernah kecewa, sedih, putus asa, itu semua yang membangun jiwa tahan banting, mengingat hidup tidak selamanya di atas. Anak dipersiapkan sewaktu-waktu dia hidup susah. Bila ketahanan jiwa tangguh, seberapa besar pun stressor merundung, atau hidup dalam serba kesusahan, tidak perlu harus jatuh stres.
Dr Handrawan Nadesul
bersambung…