Seida Payung Sebelum Liburan Akhir Tahun

Paralayang di Gunung

Lody Korua siap terjun paralayang. Banyak pilihan untuk maksud baik itu. Namum apa pun pilihan, ada satu kredo umum yamg mesti menjadi pegangan awal, yakni: sedia ‘payung’ sebelum berlibur.

Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI

Seide.id 29/12/2022 –  Pagi, dua hari lalu, Mas Wicak dan Kak Isna menunda mengajak putrinya bermobil dari rumah mereka di bilangan Depok, menuju rumah kakek dan menek si anak di Kota Cirebon Jawa Barat, karena setuju dengan anjuran Presiden Joko Widodo agar bagi yang akan liburan akhir tahun, ada baiknya untuk selalu memonitoring berita BMKG.

Penundaan perjalanan yang dilakukan Mas Wicak dan Kak Isna sungguh merupakan keputusan yang tepat. Sebab, seperti diprediksi BMKG, hari itu langit Nusantara, khususnya bagian utara Jawa Barat, Banten dan Jakarta, memang sedang di pucuk cuaca ekstrem. Hujan lebat mengguyur dimana-mana. Banyak kendaraam roda empat terjebak banjir dan macet, bahkan di ruas jalan tol yang sambung-menyambung antara Depok – Jakarta hingga Cirebon.

“Bayangkan jika kami maksain diri berangkat pagi kemarin? Nyusahin diri sendiri dan keluarga…,” ucap Mas Wicak di layar video call, seraya memperlihatkan sosok putrinya yang bahagia (sudah berada) di rumah kakek dan neneknya. Rupanya, baru pagi kemarin (saat cuaca agak reda) Mas Wicak  baru kembali bermobil ke Cirebon, dan tiba di tujuan tanpa kurang suatu apa. Sungguh perhitungan dan rancang perjalanan yang tepat.

Liburan atau berlibur, refreshing sendiri, bareng keluarga ataupun teman-teman, sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehat orang sekarang. Terlebih bagi manusia-manusia kota yang cenderung didera kerja harian padat di dalam ruangan, maka  liburan (akhir tahun, misalnya ) ke luar kota atau ke lokasi-lokasi yang relatif jauh rumah atau.lingkungan keseharian, sungguh berarti (bagi kebugaran jasmani dan kesehatan jiwa) untuk diwujudkan

Apa, kemana dan bagaimana liburan jendak diwujudkan? Terserah. Ada banyak pilihan untuk maksud baik itu. Namum apa pun pilihan, ada satu kredo umum yamg mesti menjadi pegangan awal, yakni: sedia ‘payung’ sebelum berlibur.


Tenda di atap jip, Bisa digunakan kapan saja dimana saja.

Apa bentuk liburan yang ingin diwujudkan? Dengan siapa Anda ingin berlibur? Dimana dan ada apa di tujuan? Tsk kalah penting buat dipikirkan,  bagaimana Anda hendak menuju dan kembali dari lokasi? Bagaimana untuk kebutuhan makan dan minum selama perjalanan liburan? Jika tak pulang hari, dimana anda akan tinggal selama berlibur di sebuah lokasi? Aktivitas apa (sendiri atau bersama-sama) yang yang akan dilakukan selama liburan? Semua ini ibarat payung yang.perlu dipikirkan jauh-jauh hari sebelum melangkah kectujian.

Amat sangat baik bila Anda sudah memastikan kemana hendak pergi dan dengan siapa hendak berlibur. Juga kesiapan Anda atas tiket dari rumah ke tujuan, pp, serta reservasi penginapan selama di tujuan

Namun ada juga orang yang berlibur atau hendak berpergian dengan moda transportasi pribadi sebagaimana dilakukan Mas Wicak sekeluarga. Untuk itu, kendaraan yang akan digunakan tentu sudah harus dalam keadaan siap jalan ke tujuan hingga kembali lagi ke rumah.

Pemgemudi harus faham jalur dan situasi ke tujuan, dan tentu saja siap fisik untuk mengemudi, tahu waktu  kapan harus istirahat, dan seperti anjuran Presiden (saat cuaca ekstrem seperti srkarang ini) kudu mrnyimak berita cuaca agar terhindar dari hambatan-hambatan eksternal di jalan.

Tipe lain gaya berlibur yang kini lagi nge-trend di masyarakat adalah sebagaimana dilakukan Lody Korua, aktivis pencinta alam tiga matra: darat  laut/air, dan udara; yang biasa mamanfaatkan waktu liburnya selaligus juga untuk menekuni hobi: mendayung di sungai deras dan berjeram-jeram; off-road keluar-masuk setapak hutan dengan jip, sepedamotor trail ataupun sepeda gunung; ataupun mendaki ke pucuk bukit untuk kemudian terjun paralayang ke lembah di bawahnya

Bahkan Lody juga dikenal luas sebagai relawan tangguh di pusat-pusat bencana alam Indonesia. Sejak tanggal 21 Nobember 2022  saat kawasan Kabupaten Cianjur diguncang gempa misalnya, Lody bolak-balik menghabiskan  hari-hari dan waktu liburnya dengan menjadi tenaga relawan gabungan dibawah komando BNPB. Dia bekerja (membantu apa yang bisa dibantu) di pos-pos bantuan kemanusiaan yang digelar kelompok-kelompok pencinta alam. Bahkan anaknya, serta istrinya (Lies) ikut serta dalam gerakan relawan bencana tersebut.

Yang menarik, sebagaimana saat-saat liburan bareng keluarga, semua itu dilakukannya secara swadaya, tidak bergantung dan merepotkan pihak lain. Lody membawa sendiri semua perlengkapan yang hendak digunakan di lokasi tujuan, membawa sendiri bahan makanan dan minuman bagi keluarganya (di luar logistik titipan berbagai pihak dan filantrofi yang hendak dibagikan kepada masyarakat korban benvana), dengsn jip 4WD yang berguna untuk menembus lokadi-lokasi sulit di pusat bencana.

Saat malam tiba, dan isteri serta anak-anaknya perlu istirahat sejenak dari tugas-tugas sebagai relawan, Lody juga tak.perlu susah payah cari tempat menginap. Sebab Lody selalu siap dengan dengan hammock yang bisa diikat bergantung di ketinggian dua cabang pohon, fly sheet sebagai atap pelindung panas matahari dan hujan, serta tenda portable kedap serangga dan kedap hujan yang siap digelar di deck/atap kap jip-nya. Kerja relawan sekaligus liburan yang mengasyikkan.*

30/12/2022 Pk. 14:55 WIB.

Avatar photo

About Heryus Saputro

Penjelajah Indonesia, jurnalis anggota PWI Jakarta, penyair dan penulis buku dan masalah-masalah sosial budaya, pariwisata dan lingkungan hidup Wartawan Femina 1985 - 2010. Menerima 16 peeghargaan menulis, termasuk 4 hadiah jurnalistik PWI Jaya - ADINEGORO. Sudah menilis sendiri 9 buah buku.