Oleh RATIH POERADISASTRA
Terminal bus Lapangan Banteng, Blok M, Cililitan, Pulogadung, Grogol di Jakarta dibangun pada zaman Gubernur Ali Sadikin (1966 – 1977). Selain terminal, shelter, dan real estate, Gubernur Ali Sadikin juga membuat Taman Ismail Marzuki, Gelanggang Mahasiswa, Gelanggang Remaja, Jakarta Fair, LBH, dan lain-lain. Masjid di Tanah Abang yang dibangunnya pernah mendapat penghargaan Aga Khan. Tetapi yang paling dibanggakannya adalah proyek MHT (Mohammad Husni Thamrin), proyek yang membangun kampung-kampung di Jakarta, yang kemudian ditiru di 200 kota di Indonesia.
Ia bercerita kepada para wartawan: “Dulu ketika masih menjadi siswa Sekolah Pelayaran Tinggi pada waktu libur akhir pekan saya ke rumah paman di kampung Bukit Duri. Saya lihat kampung itu bersih, jalannya bagus dan teratur. Ketika menjadi Gubernur dan saya akan mengatasi daerah-daerah kumuh saya teringat Bukit Duri. Dulu Belanda menjadikan Bukit Duri sebagai koridor daerah Menteng untuk mencegah masuknya wabah penyakit ke Menteng yang merupakan daerah hunian orang-orang Belanda. Kemudian saya datang ke Bappenas tapi ditolak karena perbaikan kampung bukan prioritas. Pada waktu itu prioritasnya adalah menekan inflasi, mengobati ekonomi kita yang sakit. Akhirnya lima tahun pertama saya menggunakan dana APBD.”
“Ketika baru diangkat menjadi Gubernur, dua hari saya keliling Jakarta naik bus kota. Pada waktu hujan saya ikut berdesakan dengan para penumpang bus. Bau. Jakarta perlu banyak bus. Juga perlu shelters agar masyarakat tidak kepanasan dan kehujanan selama menunggu bus. Saya punya rencana dan rencana itu langsung saya wujudkan.”
Sumber: buku Pers Bertanya, Bang Ali Menjawab