Sekilas Menguak Tabir Filosofi Patung Garuda Wisnu Kencana

Mengurai dari arti nama secara sederhana “Garuda Wisnu Kencana”. Garuda adalah sebuah burung – Wisnu artinya seorang Dewa – Kencana adalah kata benda yang berarti Emas, harfiahnya karena tahta tempat Dewa Wisnu menunggangi Burung Garuda berlapis Emas. Namun kalo kita kaji lebih dalam lagi akan memuat banyak makna dan hakekat didalamnya. Banyak sekali peninggalan leluhur nenek moyang Nusantara dalam hal dunia sastra, budaya, bahasa dan juga dalam adat-istiadat kehidupan kemasyarakatan. Ibaratnya dari era zaman Sunda Wiwitan sampai dengan zaman Mataram Islam, peradaban nenek moyang sudah demikian maju. Hal ini nyata dapat kita lihat dari banyak peninggalan Prasasti, Candi, Masjid, Gereja, Pura, Vihara, situs-situs kuno dan lain sebagainya.

Garuda dalam khasanah sejarah nusantara muncul dalam berbagai mitologi dan merupakan burung gagah perkasa tunggangan dari Dewa Wisnu. Paruh serta sayapnya seperti elang, namun tubuhnya seperti manusia. Garuda memiliki tubuh yang besar, bahkan bisa menutupi cahaya matahari yang menyinari bumi.

Kisah burung Garuda ditemukan dalam kitab Mahabrata, tepatnya bagian pertama, yaitu Adiparwa. Diceritakan bahwa Garuda merupakan anak dari Begawan Kasyapa dengan Winata. Ia merupakan anak yang berbakti kepada Ibunya. Singkat cerita, Garuda marah kepada para Naga yang telah menyakiti, meliciki dan membohongi Ibunya. Dengan kemarahan yang meluap Garuda menyerang para Naga. Oleh sebab memiliki kekuatan yang seimbang, pertempuran tersebut berlangsung dalam waktu yang lama. Karena pertarungan seimbang antara Garuda dikeroyok oleh para Naga dan berlangsung sangat lama, akhirnya para Naga bersedia memberikan pengampunan (mundur menyerah) asal Garuda bisa membawa Air Kehidupan milik Dewa. Akhirnya sang Garuda menyanggupi permintaan itu dan pergi ke khayangan untuk mendapatkan air kehidupan.

Saat perjalanan menuju khayangan, Garuda bertemu Dewa Wisnu lalu bertanya alasan burung besar itu pergi ke Khayangan. Setelah dijelaskan, Dewa Wisnu pun berjanji akan memberikan air kehidupan dengan syarat Garuda mau menjadi tunggangannya, Garuda menyanggupi. Setelah diberi air kehidupan, Garuda pun kembali untuk membebaskan Sang Winata, Ibunya. Itulah cuplikan singkat cerita dalam perjalanan Garuda bertemu Dewa Wisnu untuk mengalahkan para Naga.

Makna arti dari Dewa Wisnu adalah sebagai Dewa pemelihara perdamaian, alam semesta, ekosistem yang juga berakar dari nilai-nilai simbolik kisah perjalanan Dewa Wisnu menunggang Garuda menuju Amerta (kebajikan yang hakiki). Wisnu sebagai simbol Dewa perdamaian, kekuatan pemelihara alam semesta, penjaga keseimbangan ekosistem, yang dalam makna simbolik merupakan tumpuan penyelamat dari kondisi ketidakseimbangan ekosistem global yang kian memburuk sebagai akibat kesalahan peradaban umat manusia yang mengabaikan masalah lingkungan. Sedangkan Garuda adalah kendaraan tunggangan Dewa Wisnu yang menyimbolkan pengabdian tanpa pamrih dalam menuju kehidupan yang lebih baik, mulia dan damai.

Dan akhirnya, sudah menjadi kehendak Tuhan, karena segala yang terjadi di Bumi adalah maha kehendakNya, pada tanggal 15 – November – 2022 di Patung Garuda Wisnu Kencana menjadi tempat para Pemimpin Dunia dan delegasi yang hadir mengikuti KTT G-20 dalam jamuan makan malam, sambil menikmati indahnya dan megahnya Patung Garuda Wisnu Kencana. Dari sinilah para pemimpin dunia jadi mengerti lewat bookleetnya apa itu makna filosofi Patung Garuda Wisnu Kencana.

Seperti yang dikatakan Presiden RI Joko Widodo sebagai Tuan Rumah KTT G-20 kala itu, “Dalam mitologi Bali, patung besar ini bermakna cinta, tanggung jawab, keberanian dan kesetiaan. Ini adalah tugas kita semua kepada dunia dan kemanusiaan,” kata Presiden. Beliau lalu menutup sambutannya dengan mempersilakan para kepala negara dan delegasi yang hadir untuk menikmati jamuan santap malam yang telah disiapkan. “Selamat menikmati jamuan yang kami siapkan untuk Anda. Saya harap itu tidak terlalu pedas,” ujar Kepala Negara.

Dari sinilah, Indonesia telah menunjukan bahwa Indonesia adalah Negara Besar yang siap maju bersama bahkan siap memimpin dalam percaturan perdamaian dunia.

Avatar photo

About Ririz Seno

Pemerhati budaya dan seni, praktisi musik, chemical engineer.