Selamat Jalan Kang Yudhistira ANM Massardi

Noorca Yudhis Adhi

Sepanjang hayatnya dikenal sebagai penulis produktif dan jurnalis, pengarang dari berbagai jenis karya sastra seperti novel, cerpen, puisi, dan naskah sinetron. Dia juga seorang jurnalis berbagai majalah. Karya karyanya banyak meraih penghargaan bergengsi.

Oleh DIMAS SUPRIYANTO

Seide.id – Yudhistiwa ANM Massardi masih memperlihatkan kepiawaiannya membaca sajak di panggung, meski harus duduk di kursi roda. Berduet dengan saudara kembarnya, Noorca M. Massardi. Mereka membaca sajak karya masing masing, bergantian, baris demi baris, sambung menyambung. Tepuk tangan pengunjung di panggung Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia Jakarta memberikan aplous mereka pada Rabu petang, 28 Februari 2024 lalu.

Bertajuk 70 Tahun Si Kembar, Noorca meluncurkan buku puisi berjudul Dari Paris Untuk Cinta, sedangkan Yudhistira merilis Kita Seperti Dedaun. Dua buku ini diluncurkan tepat saat hari ulang tahun keduanya . Pengamat sastra Maman S Mahayana dan sastrawan Seno Gumira Ajidarma ikut menyaksikan bersama ratusan hadirin yang memadati auditorium itu

Itulah penampilan terakhir Yudhis di publik, menandai hari jadinya yang ke 70 untuk selanjutnya dia dilarikan ke rumah sakit beberapa hari berikutnya dan menghembuskan nafas yang terakhir. Sastrawan fenomenal bernama lengkap Yudhistira Ardi Nugraha Moelyana Massardi atau yang dikenal dengan Yudhistira ANM Massardi wafat Selasa malam pukul 21.12 WIB .

Dia lahir di Karanganyar, Subang, Jawa Barat pada 28 Februari 1954 dan meninggal 2 April 2024) di RSUD Kota Bekasi.

Sepanjang hayatnya dikenal sebagai penulis produktif dan jurnalis, pengarang dari berbagai jenis karya sastra seperti novel, cerpen, puisi, dan naskah sinetron. Dia juga seorang jurnalis, yang hingga akhir hayatnya masih Pemimpin Umum Majalah Mingguan ‘Gatra’.

Seperti sadara kembarnya, Noorca, Yudhis bekerja sebagai wartawan berbagai majalah, selain menulis karya fiksi. Karier kewartawanannya dimulai saat menjadi redaktur majalah Le Laki (1976-1978), lalu menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Humor (1988-1992). Selanjutnya dia terjun ke industri pertelevisian 1993-1994, sebagai Script Supervisor / Executive Producer PT Indosiar Visual Mandiri, dan kembali ke majalah berita dengan menjadi Redaktur Pelaksana di Majalah Gatra.

Noorca dan Yudhis
Noorca dan Yudhis di auditoriam Indonesia Kaya – Grand Indonesia, Jakarta, dalam peluncuran sajak karya mereka berdua menandai ultah keduanya yang ke-70, pada Rabu, 28 Februari 2024 lalu (dok)

Karya karyanya, berupa novel : 1) Arjuna Mencari Cinta (1977), 2) Arjuna Mencari Cinta Part II (1980), 3) Arjuna Wiwahahaha (1984), 4) Obladi Oblada (1979), 5) Mencoba Tidak Menyerah (1980). Sandiwara 1) “Wot atawa Jembatan” (sandiwara, 1977); dan 2) “Ke” (sandiwara, 1978). Kumpulan Cerpen 1) Penjarakan Aku dalam Hatimu (1979), 2) Yudhistira Duda (1981), 3) Wawancara dengan Rahwana (1983), dan 4) Wanita dalam Imajinasi (1994). Kumpulan sajak 1) Rudi jalak Gugat (1982), 2) Sajak Sikat Gigi (1983) dan 13) Sajak (1977).

Selain produktif, Yudhistira ANM Massardi, banyak mendapat penghargaan. Diantaranya, novel “Arjuna Mencari Cinta” dinobatkan sebagai novel bacaan remaja terbaik tahun 1977 dari Yayasan Buku Utama. Novel lainnya, “Mencoba Tidak Menyerah” memenangkan sayembara dari DKJ tahun 1980.

Naskah dramanya Wot atawa Lembatan (1977) dan Ke (1978) mendapat hadiah harapan dalam Sayembara Penulisan Naskah Drama DKJ.

Yudhistira juga mendapatkan penghargaan melalui Sajak Sikat Gigi. Di mana Sajak Sikat Gigi dinyatakan sebagai satu dari empat kumpulan sajak terbaik oleh Dewan Kesenian Jakarta.

Di panggung teater, Yudhistira meraih gelar Sutradara Terbaik II dan Penata Artistik Terbaik tahun 1977.

Selain menulis sajak, cerpen, dan novel, Yudhistira juga menulis naskah sinetron, seperti Kerikil Putih (1993, BKKBN/TPI), Ngidam (1993, BKKBN/TPI), Joni Garang (1994, serial), dan Arjuna Mencari Cinta (1977, serial).

Menurut keterangan, jenazah Yudhistira disemayamkan di Pondok Pekayon Indah Jalan Pakis VB Blok BB 29 No.6 Pekayon Jaya Bekasi Selatan.

Segenap keluarga besar Seide.id menyampaikan duka cita sedalam dalamnya. Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisiNya dan kepada keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan. Aamiin . (dms)

Avatar photo

About Supriyanto Martosuwito

Menjadi jurnalis di media perkotaan, sejak 1984, reporter hingga 1992, Redpel majalah/tabloid Film hingga 2002, Pemred majalah wanita Prodo, Pemred portal IndonesiaSelebriti.com. Sejak 2004, kembali ke Pos Kota grup, hingga 2020. Kini mengelola Seide.id.