Seide.id – Tidak seharusnya kita berpikiran sesempit seperti itu. Kita merasa lebih segalanya dibandingkan dengan orang lain. Kita merasa dibutuhkan, sok penting, dan tinggi hati.
Merasa dibutuhkan oleh orang lain itu sebenarnya bibit penyakit yang dimiliki tiap insani.
Disadari dan diakui atau tidak, jika bibit merasa dibutuhkan oleh orang lain itu dibiarkan bertumbuh dan beranak pinak, itu suloyo. Kita jadi sombong dan egoistis.
Sesungguhnya, tidak ada orang yang mampu hidup sendiri tanpa bergantung pada orang lain, alam, dan teristimewa pada Allah Yang Mahakuasa.
Sekaya-kayanya seseorang itu tidak bisa hidup sendiri, menuhi kebutuhan sendiri, dan melakukan semuanya itu sendirian.
Sehebat-hebatnya seseorang itu tidak bisa hidup sendiri tanpa menggunakan hasil produksi orang lain. Baik itu teknologi, pakaian, peralatan rumah tangga, dan seterusnya.
Sesungguhnya, apa yang harus kita dustakan dan sombongkan itu?
Kenyataannya, sebagai makhluk sosial, kita dikodratkan untuk hidup bermasyarakat, berinteraksi, dan bergantung antara yang satu dengan yang lain.
Pribadi yang merasa dibutuhkan oleh orang lain itu sesungguhnya mengkerdilkan diri sendiri, egoistis, menutup pintu rezeki, dan jauh dari bahagia.
Berbeda dengan mereka yang hidup saling membutuhkan satu dengan yang lain.
Dengan berkolaborasi, hidup makin berarti.
Dengan mengasihi sesama, kita memperoleh kasih Allah.
Terus kobarkan kolaborasi, hidup untuk saling mengasihi dan bahagia.
…
Mas Redjo/ RED-JOSS