Semangat Melayani Sesama Untuk Bahagia

Seide.id – Jujur, saya tidak bisa memahami pola pikir Bapak. Ia seperti tidak peduli dengan kesehatan sendiri. Bagaimana tidak?

Bapak seperti tidak mengenal lelah. Meski baru pulang bepergian, kecapaian, dan hujan gerimis, Bapak tetap setia menjalankan tugasnya melayani umat.

Oh ya, Bapak itu Ketua Lingkungan, seorang pelayan gereja. Tugasnya adalah membantu melayani umat Katolik di lingkungannya.

Melihat aktivitas Bapak yang padat itu, saya pernah bertanya, tepatnya komplain. Alasan yang mendasari Bapak, sehingga ia rela dan ikhlas melakukan semua itu.

“Karena Bapak senang melakukan semua itu, Le,” Bapak tersenyum bijak.

Senang melayani, itu alasan utama Bapak. Saya mencoba mencerna dan memahami maknanya. Tapi hal itu sulit untuk saya mengerti dan pahami.

Padahal Bapak tidak memperoleh gaji, tapi sering merogoh kocek sendiri. Bagi Bapak, harta itu sekadar sarana untuk melayani Allah. Dengan selalu bersyukur agar hidup ini dicukupi-Nya.

Seiring bertambahnya umur, dan dari penjelasan Bapak, akhirnya saya memahami tugas pelayanan itu yang utama adalah komitmen, konsisten, rela berkorban, dan ikhlas.

Sesungguhnya, pelayanan sosial itu bukan pekerjaan, melainkan pilihan dan anugerah yang datang dari kesadaran hati, karena kita dikasihi Allah.

Resepnya adalah, kita diajak untuk menghadirkan kasih Allah dalam pelayanan pada umat sebagai ungkapan syukur.

Hal itu tidak mudah, tapi semangat diutus untuk mengenalkan Yesus harus jadi motivasi dan komitmen iman kristiani agar dalam kebaikan dan kasih itu Allah dimuliakan.

Kini Bapak telah berpulang, dan bahagia di Taman Firdaus-Nya. Semoga semangat melayani itu bertumbuh di hati anak cucunya agar setia untuk diutus-Nya.

Tetap semangat setia untuk melayani sesama, dan bahagia.

Mas Redjo/Red-Joss

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang