Semeru Meletus , 14 Meninggal, 56 Luka Berat dan Ringan, 1.300 Warga Mengungsi

Erupsi Gunung Semeru berdampak di delapan kecamatan. Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk melakukan tindakan cepat.

Seide.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan 14 orang diketahui meninggal dunia setelah Gunung Semeru meletus pada Sabtu (04/12).

Dalam keterangan hari Minggu (05/12) petang, BNPB juga mengatakan jumlah korban luka berat dan ringan 56 orang.

“Jumlah korban meninggal dunia, terdata hingga saat ini (Minggu petang WIB) 14 orang,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan pers daring.

Dari para korban meninggal tersebut, lima yang berada di RS Bhayangkara, Lumajang, belum bisa diindentifikasi, kata Muhari.

Erupsi Gunung Semeru berdampak di delapan kecamatan yang menyebabkan sekitar 1.300 orang mengungsi.

Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk melakukan tindakan cepat dalam menangani dampak erupsi Gunung Semeru.

“Presiden telah memerintah untuk segera melakukan tindakan secepat mungkin, melakukan langkah tanggap darurat, mencari, dan menemukan korban, memberikan perawatan kepada korban luka-luka dan melakukan penanganan dampak bencana,” kata Pratikno, dalam keterangan persnya, Minggu (05/12).

Pratikno menambahkan, presiden juga memerintahkan agar pelayanan kesehatan, logistik kebutuhan dasar bagi pengungsi, dan perbaikan infrastruktur dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat.

Gunung Semeru, yang terletak di wilayah Lumajang dan Kabupaten Malang, merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Dilaporkan getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas “sangat jelas teramati” mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami “kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik”.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.

Sejak Sabtu sore, tim BPBD Kabupaten Lumajang dilaporkan tengah mengupayakan untuk “mendirikan titik pengungsian sektoral” di Lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. – Dms

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.