SENGGOL ROKET!

Gunawan Wibisono

Seide . Foto yang lebih  jelas saat pesawat tempur AU- Inggris nampak menyergap roket sekaligus bom tanpa awak Nazi-Jerman yang ditembakkan ke arah ibukota London, saat PD2.

Sayap Spitfire berusaha menyodok sayap roket. Dengan sedikit senggolan dan dorongan arah bom roket itu langsung berbelok tajam dan menukik menghantam sawah!

Meski berbahaya, cara ini dianggap lebih efektif dari pada menembaknya. Pecahan bom seberat 850 kg akan berbahaya bagi pilot dan juga warga di bawah.

13 Juni 1944, atau satu minggu setelah D-day, roket V-1 pertama kali ditembakkan ke London. Letusannya tepat menghantam dekat jembatan dan 8 orang meninggal. 

Setelah itu lebih banyak lagi roket diluncurkan. Sepanjang 1944 saja ada 10.492 roket. Separuh lebih berhasil dirontokkan oleh senjata penangkis pesawat, jatuh menabrak rangkaian balon udara, terpaksa ditembak oleh pesawat pemburu dan jatuh disenggol seperti adegan dalam foto.

Sebagian bom tidak meledak alias mejen. Dan ada satu orang ahli penjinak bom akan dipanggil untuk melumpuhkannya. 

Dia adalah John Pilkington Hudson yang dengan gagah berani, tangan kosong, berkemeja biasa, tak memakai helm (sementara penjinak bom sekarang pakaian pelindungnya berlapis-lapis!), dengan tenang ia akan membuka 3 lapis sekering pemicu lalu mengurainya!

Yang menarik, John ini bukan militer, ia tak paham soal bom karena pekerjaan sesungguhnya adalah tukang tanaman!

Seluruh bom mejen berhasil ditaklukkan John selama PD2.

Nah, ini yang menarik lagi, karena ini roket jenis fire and forget (tembak dan lupakan, baca tulisan saya: The Iron Dome), maka si penembak, Nazi Jerman, tak tahu dimana roket mendarat dan bagaimana dampak kerusakannya.

Maka, pihak Jerman lalu meminta info dari para agen rahasia Jerman yang disebar di Inggris, yang tanpa setahu pihak Jerman, semua agen mereka sebenarnya telah beralih keyakinan!? 

Semua agen rahasia Jerman yang masuk Inggris pasti ketahuan! Pasti! Mengapa? Pertama soal bahasa!

Cengkok bahasa Jerman yang kaku dan berat akan langsung ketahuan oleh orang Inggris yang memiliki aksen yang lentur!

Gambaran mudahnya, orang dari Jawa sana yang terkenal medhok dalam ucapannya saat diminta masuk ke Tanah Sunda yang memiliki aksen khas, pasti akan ketahuan bila ia mencoba berbahasa Sunda.

Coba ucapkan kata: pameungpeuk. Kalau Anda bukan dari Jawa Barat pasti akan mengucapkan: Pamengpek! Telinga orang Jawa Barat akan langsung menebak kalau Anda adalah pendatang!

Nah, begitu juga para agen Jerman. Semua ketahuan dan ditangkap!

Berkat program double cross, kerap disimbolkan XX, para agen ini kemudian ditatar agar beralih menjadi agen ganda! Setia pada Inggris dan melaporkan hal palsu pada Jerman. Agen ini termasuk Juan Pujol (baca tulisan tentang Juan Pujol – buka tagar #perangduniagunwib)

Para agen ini lalu mengirim laporan yang bombastis ke Berlin! Misalnya, serangan tepat sasaran, banyak korban meninggal, penduduk diungsikan. Pihak Jerman tentu senang bukan main!

Tapi tunggu dulu, saat Jerman mengecek koran Inggris yang terbit di negara netral seperti di Swiss, kok, isi beritanya beda??

Laporan para agen banyak korban, kok koran menulis beda?

Berita di surat kabar sesuai fakta karena kebiasaan warga London juga! Begitu ada roket menghantam mereka langsung memanggil wartawan harian, dan koran pun melaporkan apa adanya…..sedikit jatuh korban, ya ditulis sesuai fakta lapangan!

Alhasil, Jerman yang bingung sendiri ? Percaya yang mana?

Lalu, diambil keputusan mereka lebih mempercayai agen rahasia Jerman yang ada di Inggris. Padahal para agen ini semua sudah bodong!

Jadi, semua upaya Nazi Jerman untuk mengalahkan Inggris selama PD2 nampaknya sia-sia, karena pemegang simpul utama yakni – sumber informasi- tetaplah Inggris!

Tanpa info valid, Anda bagai orang buta yang maju perang.

#perangduniagunwib

Avatar photo

About Gunawan Wibisono

Dahulu di majalah Remaja Hai. Salah satu pendiri tab. Monitor, maj. Senang, maj. Angkasa, tab. Bintang Indonesia, tab. Fantasi. Penulis rutin PD2 di Facebook. Tinggal di Bogor.