Senjata Rakitan Membunuh PM  Shinzo Abe

Insiden kekerasan senjata jarang terjadi di Jepang, negara yang melarang kepemilikan senjata api. Insiden kekerasan politik pun hampir tidak pernah terdengar.Pada tahun 2014, hanya ada enam insiden kematian senjata di Jepang, dibandingkan dengan 33.599 kasus di Amerika Serikat.

Seide.id. – PM Shinzo Abe, mantan perdana menteri Jepang meninggal Jumat (08/07) setelah ditembak oleh pelaku yang menggunakan senjata rakitan  .  

Polisi mengatakan tersangka pembunuhan Abe, Tetsuya Yamagani, 41, diduga adalah mantan anggota militer yang membunuh mantan PM Jepang itu.

Foto-foto dari lokasi menunjukkan pria itu berdiri di belakang Abe dari jarak dekat sebelum penembakan.  Beberapa saksi mata berkata melihat seorang pria melepaskan tembakan senjata api dari belakang Abe, menurut koresponden BBC di Jepang, Rupert Wingfield-Hayes.

Tembakan pertama tampaknya meleset tidak mengenai Abe. Namun tembakan kedua mengenai punggung Abe dan membuatnya jatuh ke tanah serta mengeluarkan darah.

Shinzo Abe, 67 tahun, perdana menteri Jepang dua periode,  yang paling lama menjabat, ditembak saat tengah memberikan pidato di tengah kampanye pemilu di Kota Nara, Jepang selatan.

Abe ditembak dua kali dan dia langsung terjatuh sebelum dilarikan ke rumah sakit terdekat. Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan ia berdarah.

Shinzo Abe dilarikan ke rumah sakit dalam “kondisi yang sangat parah”, kata Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, beberapa saat setelah penembakan. Foto twitter

Senjata rakitan itu dibuat menggunakan sejumlah material termasuk logam dan kayu namun polisi tak bisa memastikan apakah senjata dibuat dengan menggunakan printer 3D.

Penyelidikan tengah dilakukan untuk melihat apakah pelaku bertindak sendiri.

Polisi juga mengatakan mereka menemukan sejumlah senjata rakitan di kediaman tersangka. Namun polisi mengatakan belum mengetahui motifnya.

Menurut keterangan kepolisian, pelaku yang pernah berdinas di Angkatan Laut Jepang selama tahun 2002 hingga 2005 berniat membunuh Abe. Motifnya, kata polisi, adalah ‘ketidakpuasan’ terhadap Abe.

Tersangka mengatakan kepada polisi dia punya dendam terhadap “organisasi tertentu.” Namun tersangka disebutkan dendamnya tak tersangkut politik.

Aparat juga menemukan sejumlah peledak sehingga warga yang tinggal tak jauh dari rumah tersangka dievakuasi ke lokasi yang aman.

Tersangka penembak mantan PM Jepang Abe diidentifikasi media Jepang sebagai Tetsuya Yamagami, seorang penduduk Kota Nara.

Aparat keamanan langsung menangkap pelaku dan tersangka kini dalam tahanan polisi.

Dokter di Rumah Sakit Universitas Nara mengatakan luka-luka yang dialami Abe di sekitar leher kanan cukup dalam hingga menembus jantung.

Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan tersangka berdiri di belakang Abe sebelum ia melepaskan tembakan.

Penembak terlihat berdiri dari jarak dekat ketika Abe naik ke podium dan berpidato kepada calon pemilih di luar Stasiun Yamato-Saidaiji, Kintetsu di Nara.

Ia terlihat mengenakan tas selempang.

Ia dilaporkan adalah mantan anggota Pasukan Bela Diri Maritim, atau Angkatan Laut Jepang namun Kementerian Pertahanan belum memastikan hal ini secara resmi.

Badan penyiaran Jepang, NHK melaporkan Yamagami mengatakan kepada polisi bahwa ia “tidak puas dengan Abe dan ingin membunuhnya”.”

Aparat keamanan kemudian menahan pelaku penembakan yang tidak berusaha melarikan diri.

Tersangka kini berada dalam tahanan polisi. Para saksi mata mengatakan mereka melihat pria membawa apa yang mereka gambarkan sebagai senjata besar dan melepaskan tembakan ke arah Abe dua kali dari belakang.

Foto-foto yang diambil saat tersangka dibekuk menunjukkan senjata itu adalah rakitan.

Tidak jelas bagaimana penembak itu tahu bahwa Abe akan hadir dalam acara kampanye itu karena kunjungan mantan perdana menteri itu baru dipastikan pada larut malam.

Dokter mengatakan dalam jumpa pers para medik menghabiskan empat setengah jam untuk merawat Abe.  Mereka mencoba menghentikan pendarahan dan melakukan transfusi darah dengan menggunakan 100 unit kantung darah.

Dokter memastikan bahwa ada dua luka tembak namun para dokter tidak menemukan peluru selama operasi bedah.

Shinzo Abe dilarikan ke rumah sakit dalam “kondisi yang sangat parah”, kata Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, beberapa saat setelah penembakan.

Shinzo Abe meninggal di rumah sakit tempat ia dirawat, menurut pejabat senior Partai Demokratik Liberal kepada NHK.

Wartawan BBC di Tokyo, Yuko Kato mengatakan berita meninggalnya Abe ini merupakan momen yang sangat ditakutkan warga Jepang yang menanti dalam enam jam ini.

“Inilah berita buruk yang sangat dikhawatirkan akan terjadi,” inilah sentimen di Jepang, kata Kato.

Rakyat Jepang saat ini “bersedih, marah dan terkejut,” dan sepanjang hari banyak yang mencuit, “tak boleh ada kekerasan.”

Ucapan belasungkawa mengalir dari para pemimpin negara atas kematian Shinzo Abe, termasuk dari Presiden Indonesia Joko Widodo.

Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan “akan terus mengenang kontribusinya dalam memperkuat kerja sama RI-Jepang”.

Koresponden Asia BBC, Mariko Oi mengatakan kunjungan Abe ke Nara baru dipastikan semalam sebelum kejadian dan dipertanyakan bagaimana pelaku bisa mengetahui dan mempersiapkan serangan itu.

Insiden kekerasan senjata jarang terjadi di Jepang, negara yang melarang kepemilikan senjata api. Insiden kekerasan politik pun hampir tidak pernah terdengar.

Pada tahun 2014, hanya ada enam insiden kematian senjata di Jepang, dibandingkan dengan 33.599 kasus di Amerika Serikat.

Setiap orang harus menjalani pemeriksaan ketat dan tes kesehatan mental saat hendak membeli senjata api. Yang diperbolehkan pun hanya senapan gentel dan senapan angin.

Shinzo Abe masih sangat berpengaruh di Jepang. Menjabat dari 2006-2007 dan 2012-2020 Abe merupakan perdana menteri yang paling lama memerintah dan tokoh yang dikenal secara internasional.

Meski tak menjabat lagi, Abe masih memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan saat ini, menurut koresponden Asia BBC, Mariko Oi. Misalnya saat Rusia menyerbu Ukraina, Abe mengatakan Jepang perlu meningkatkan anggaran militer.

Jepang mengadakan pemilihan parlemen hari Minggu (10/07) mendatang dan Abe ikut turun ke jalan-jalan untuk mendukung salah satu calon di Kota Nara. – BBC/dms.

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.