Dasar Pecundang …!

Oleh: Pupung D. Pribadi

Pernah di suatu jagat media sosial digemparkan oleh berita perselingkuhan seorang dewan yang terhormat dengan seorang gadis berusia 18 tahun. Konon, gadis itu sudah jadi simpanan sejak tiga tahun silam, pasca memenangi kontes putri-putrian. Artinya, gadis itu masih remaja belia, berusia 15 tahun.

Apa yang jadi alasan seorang dewan yang terhormat nekat berselingkuh. Padahal ia memiliki istri cantik, berpendidikan tinggi, dan kaya. Istrinya juga memiliki segala yang diidamkan para pria. Bahkan menurut penilaian netizen, istrinya itu jauh lebih cantik dari selingkuhannya.

Lalu, apa yang dicari oleh dewan yang terhormat itu dalam petualangannya?

Harga diri!

Bukan hanya selentingan, beberapa kabar yang tersiar, dewan yang terhormat itu merasa rendah diri di hadapan istri dan keluarga besarnya. Istrinya dari keluarga yang sangat terpandang, dan sangat mendominasi. Konon, posisi baiknya itu karena jasa kakak iparnya yang jadi pucuk pimpinan partai di daerah itu.

Sebagai lelaki, ia merasa tidak berharga. Dalam pergaulan di keluarga istrinya, ia merasa harga dirinya jatuh.

Ia jadi tak nyaman. Ia lalu membangun harga dirinya di luaran dengan mencari perempuan lemah yang butuh perlindungan, baik secara psikis maupun finansial. Dan selama tiga tahun ia menjalankan perannya dengan baik. Di dalam rumah, jadi suami yang baik. Di luar rumah, jadi kekasih yang baik. Sampai kemudian drama itu terjadi. Laju mobilnya yang ditumpangi bersama kekasihnya dihadang oleh istrinya. Dan video penghadangan itu tersebar di jagat maya.

Teman, apakah cerita tentang dominasi di atas itu benar-benar terjadi? Belum tentu! Siapa tahu hanya perasaan yang seperti didominasi. Padahal pihak keluarga ingin menolong supaya ia tidak minder dan sejajar dengan mereka. Bukankah saling menolong dalam keluarga itu baik?

Kenyataannya, bukannya berterima kasih dengan menunjukkan sikap dan perilaku yang baik, berdedikasi membangun karier dan sebagai suami yang baik, melainkan justru mendadak polah dan mencari banyak alasan dalam perselingkuhan.

Jika pria merasa rendah diri masuk ke dalam keluarga terpandang, kerdil di hadapan istri yang cantik, dan pintar mencari duit, semestinya sejak awal menikahi perempuan yang segala-galanya di bawah istrinya. Baik keluarga, pendidikan, dan finansialnya. Perempuan yang sepenuhnya berlindung di ketiaknya.

Masuk ke dalam keluarga terpandang, lantas ketika ingin selingkuh, tidak seharusnya keluarga mereka dijadikan alasan! Dasar tipe seorang pecundang!

8 Poin Seorang Lelaki Tulus Mencintaimu

Avatar photo

About Pupung D Pribadi

Pupung D Pribadi, aktif menulis di media sosial untuk kegembiraan dan menulis di beberapa media. Termasuk menulis kata-kata indah dan motivasi di beberapa akun Instagram sesuai pesanan