Seperti Kayaking di Hutan Amazon

Heryus Saputro - Kayaking ala Amazon

Berkayak mengelilingi belantara hutan dengan suasana pohon besar rebah menjulur ke permukaan genangan air, membentuk semacam gerbang. Ada gerumbul mangrove air tawar atau bakau hijau.

Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI

Dengan konsep menghargai alam dan kehidupan sosial di seputar Situ Lengkong Panjalu, Iwan Wahyudi – seorang dari pendiri klub pencinta alam PALAWA UNPAD menggelar aktivitas  Kancra Kayaking. Para pehobi kayak datang menikmati alam yang masih natural, lingkungan bersih dan tenang sambil berinteraksi dengan masyarakat. Aktivitas wisata ramah lingkungan dan bertanggung jawab. 

Kayaking itu mirip main sosoangan (angsa-angsaan) tak merusak lingkungan.  Wisata olahraga air ini memperluas segmen pasar dan memberi alternatif kegiatan yang bisa dilakukan hingga menambah nilai kepariwisataan Situ Lengkong Panjalu. Wisata ziarah yang sejak lama ada dan bagus, dengan peziarah dalam jumlah besar bisa terus berlangsung dan dikembangkan, diimbuhi aktivitas mendayung kayak.

Kayak yang dioperasikan di Situ Lengkong Panjalu, rasanya sulit dikembangbiakkan jumlahnya melebih 20 buah, dengan kapasitas maksimal 24 orang pekayak di tiap trip harian. Kayaking memang punya karakter khusus, ini bukan jenis wisata massal. Bila ada kegiatan membersihkan sampah saat berkayak, ini tak sekadar kepentingan usaha Kancra Kayaking, tapi juga untuk masyarakat masyarakat luas.

Situ Lengkong Panjalu sebagai destinasi wisata, potensinya juga tidak main-main. Bukan cuma di air, tapi juga di darat dan langitnya. Menjadi bagian tak terpisahkan dari Suaka Margasatwa Gunung Sawal, kawasan situ purba ini adalah rumah dari macan tutul jawa (Panthera pardus melas), kehidupan alam liar yang bukan tak mungkin masyarakat Jawa Barat pun banyak yang belum tahu.

Selain atraksi burung-burung air sepanjang hari, dan rentang sayap kawanan  kalong menghiasi senja, Nusa Larang di Situ Lengkong Panjalu  juga masih dihuni elang jawa (Nisaetus bartelsi). Semua potensi kepariwisataan ini didukung akses jalan raya, tak lebar tapi mulus. Ada persawahan berundak di lereng bukit kiri-kanan jalan, dan jangan lupa keberadaan Pesantren Suryalaya dan pesantren-pesantren lainnya.

Ini semua merupakan pesona Ciamis yang menarik saat kita bermobil dari rumah dan lalu berkayak mengelilingi belantara hutan dengan suasana pohon besar rebah menjulur ke permukaan genangan air, membentuk semacam gerbang. Ada gerumbul mangrove air tawar atau bakau hijau. Serasa sedang berkayak jauh di pedalaman Kalimantan, Sumatera, Papua, atau bahkan di … Amazon. ***

Avatar photo

About Heryus Saputro

Penjelajah Indonesia, jurnalis anggota PWI Jakarta, penyair dan penulis buku dan masalah-masalah sosial budaya, pariwisata dan lingkungan hidup Wartawan Femina 1985 - 2010. Menerima 16 peeghargaan menulis, termasuk 4 hadiah jurnalistik PWI Jaya - ADINEGORO. Sudah menilis sendiri 9 buah buku.