Seide.id – Beredar video yang berisi ketakutan wanita jamaah umroh asal Indonesia akibat bom yang terjadi di Jeddah, Arab Saudi yang berlangsung sejak Sabtu, 26 Maret 2022, waktu setempat.
Serangan tersebut terjadi di daerah kilang minyak serta di beberapa fasilitas lainnya termasuk bandara, juga di Riyadh.
“Jeddah dihantam pada sore di perminyakan dan dihantam dengan bandaranya juga tadi pagi,” kata salah satu peserta umrah, dikutip dari video pada Senin, 28 Maret 2022.
Kata peserta umroh ini, ia tak kuat menyaksikan ledakan bom yang terjadi di daerah Jizan, Najran, dan Jeddah dengan hantaman yang keras.
Menurutnya, ia melihat kepulan asap hitam yang bertebaran di antara langit Jeddah. Serangan juga tak ia duga persis berdekatan dengan Masjidil Haram.
Ia berdoa kepada Allah SWT, semoga pengunjung-pengung kota Mekkah tetap selamat dan bisa kembali pulang ke negara asalnya masing-masing.
“Jujur, gak kuat ngeliatnya bom betul-betul meledak tapi kita tetap standby ya. Semoga semuanya selamat dan gak ada korban jiwa ya,” ungkapnya.
“Semoga teman-teman kita yang lagi umroh atau keluarga dan saudaranya mohon didoakan semoga selamat dan dipulangkan ke negara asalnya masing-masing,” ujarnya.
Milisi Houthi
Diketahui serangan bom dilakukan oleh pemberontak Houthi Yaman.
Bom yang antara lain ditujukan untuk meledakkan fasilitas minyak, lokasinya juga berdekatan dengan arena balap gelaran Formula F 1.
Demi menjamin keamanan gelaran FI, Arab Saudi pun melancarkan serangan balasan ke basis milisi Houthi di Yaman pada Sabtu lalu.
Menurut koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi, setidaknya tiga orang tewas dalam operasi serangan udara ke perahu bersenjata dan berbahan peledak.
Empat perahu laden berbahan peledak itu dihancurkan di Salif, sebuah pelabuhan Laut Merah di Jeddah.
Serangan balasan dillakukan sehari setelah milisi Houthi dari Yaman menyerang fasilitas minyak dekat sirkuit F1 pada hari latihan, Jumat lalu
Serangan udara juga dilancarkan ke dua kota Yaman yakni Sanaa dan Hodeida sepanjang malam itu.
Akhirnya pemimpin milisi , Mahdi al-Mashat mengumumkan gencatan senjata tiga hari dengan koalisi Arab Saudi.
“Dan kami siap untuk mengubah deklarasi ini menjadi final dan komitmen permanen jika Arab Saudi berkomitmen menghakhiri penaklukan dan setop operasi di Yaman secara keseluruhan,” katanya, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (27/3).
(ricke senduk)