(56) LESMANA KETEMU SARPAKENAKA
“Ya, seorang gadis. Ia berteriak-teriak menyebut namamu!”
“Apa maksudnya ia berteriak-teriak menyebut namaku?”
“Ia ingin menjadi istrimu.”
“Sembarangan!”
“Begitulah kata penduduk desa di tepi Hutan Dandaka ini.”
“Di mana ia sekarang?”
“Lihatlah ke bagian selatan hutan ini. Ia bersama pasukannya sedang merusak hutan. Mereka banyak merugikan penduduk desa. Ternak-ternak mereka banyak yang dibunuh.”
“Kurang ajar sekali. Aku sendiri yang hendak menemuinya.”
Lesmana Widagda segera mencari Sarpakenaka. Tapi, setelah bertemu, Lesmana kaget bukan kepalang. Ia segera meninggalkan Dewi Sarpakenaka yang berwajah buruk menyeramkan itu. Sementara Dewi Sarpakenaka terus mengejar Raden Lesmana Widagda.
(57) LESMANA MENGHADAP RAMA
Akhirnya Lesmana tiba di hadapan Raden Ramayana.
“Dinda Lesmana kenapa Dinda berlari seperti seorang anak kecil yang sedang ketakutan?” tanya Raden Ramayana.
“Sudahkah, nanti Kanda Rama akan mengerti sendiri.”
“Apa maksudmu?”
“Biarlah aku berlindung di belakang Kakanda. Sebentar lagi ia akan datang.”
Sarpakenaka datang di hadapan Raden Rama dan Lesmana.
“Siapakah namamu?” tanya Raden Ramayana.
“Namaku Dewi Sarpakenaka dari Kerajaan Alengka.”
“Ada keperluan apa engkau datang ke sini?”
“Aku ingin membuktikan kebenaran dari isi mimpiku,” jawabnya.