(71). RAMAWIJAYA KETEMU DENGAN KEDUA ADIKNYA
Ramawijaya akhirnya bertemu dengan kedua adiknya, Lesmana dan Satrugna.
“Dinda Lesmana dan Dinda Satrugna mengapa kalian menyusul aku?”
Lesmana menceritakan semua yang dialaminya, demikian pula Satrugna.
Raden Ramayana akhirnya bisa memahami perasaan adik-adiknya.
“Semoga Sinta tiada halangan suatu apapun.’ Kata Raden Ramayana.
Mereka bertiga meneruskan perjalanannya ke tempat Dewi Sinta semula berada.
“Kanda tak perlu khawatir dengan keadaan Kanda Dewi Sinta. Karena aku telah memagarinya dengan garis lingkaran di tanah dengan mantra bertuah,” kata Lesmana.
“Oh, ya? Terima kasih Dinda,” kata Raden Ramayana.
“Apakah Dinda juga sudah berpesan dengan pantangannya agar Dinda Shinta tidak keluar dari garis lingkaran itu?”
“Sudah.”
“Syukurlah kalau begitu.”
72. DEWI SINTA DICULIK
Melihat Dewi Sinta tinggal sendirian, Rahwana girang bukan kepalang. Ia menyamar sebagai seorang nenek tua yang sudah renta kemudian mendekati Dewi Shinta mohon belas kasihan.
“Dhuh, sang Dewi, tolonglah hamba,” katanya.
“Apa yang bisa kulakukan nenek?” tanya Dewi Sinta.
“Nenek minta sirih.”
“Oh, ya nek,” jawab Dewi Sinta.
Ia segera mengambil 5 lembar daun sirih untuk diberikan kepadanya.
Karena rasa belas kasihan yang besar Dewi Sinta kepada nenek tua itu sehingga ia lupa dengan pesan Lesmana agar tidak keluar dari garis lingkaran bermantra itu. Ketika Dewi Sinta memberikan 5 lembar daun sirih pada si nenek tua, tiba-tiba nenek tua berubah menjadi Rahwana dan menculik Dewi Sinta.