106. Aggada Mbalik
Sambil menanti Rama Tambak selesai. Prabu Ramawijaya ingin mendapatkan kabar pasti dari Dewi Sinta.
Saat itu Raden Anggada agak mengantuk sowan atau menghadap bersama prajurit yang lain di balairung Ayodya. Ketika Prabu Rama ingin mengetahui kabar pasti tentang keberadaan Dewi Sinta di Taman Argasoka Alengka dengan cekatan Raden Anggada menyanggupi diri.
“Mohon doa restu Sinuwun, Anggada menunaikan tugas.”
Dia pergi begitu saja meninggalkan istana. Tetapi di tengah jalan ia menjadi bingung karena tidak mengetahui akan tugas yang diembannya.
“Anggada, engkau dipanggil Prabu Ramawijaya!” kata Anila.
“Oh, ya? Aku sendiri sesungguhnya juga jadi bingung. Aku mau bertindak apa?”
“Aku tahu kamu tadi agak mengantuk bukan? Ayo, mbalik! Kembali! Mbalik!”
107. Anoman Duta (2)
Setelah Raden Anggada mbalik, Prabu Rama Wijaya menawarkan, siapa yang siap diutus atau menjadi duta rahasia mengabarkan Dewi Sinta.
Semula Raden Anoman siap, dan dalam waktu 10 hari bisa mengabarkan keadaan Dewi Sinta tetapi Raden Anggada siap dalam waktu 3 hari. Raden Anoman siap atau sanggup dalam waktu sehari, sejak matahari terbit, berangkat dan menjelang senja telah kembali ke Ayodya membawa kabar tentang Dewi Sinta bagi Sri Ramawijaya.
“Sebagai tanda bukti cintaku kepada Sinta, terimalah kalpika atau cincin ini, haturkan kepada Dewi Sinta.”
“Sendika dhawuh Sinuwun.”
“Duga prayoga sing ati-ati, (jangan tinggalkan tatakrama dan hati-hati) Anoman.”
“Doa sang Prabu yang hamba mohon.”
‘Rahayu saklakumu” (selamat dalam perjalananmu).