25) MEMENANGKAN SAYEMBARA
Satu-persatu para pemuda mendapatkan kesempatan untuk mengangkat busur sakti itu, tetapi tidak seorang peserta pun yang berhasil mengangkatnya.
Mereka yang gagal dalam sayembara itu pulang dengan tangan kosong dan sangat kecewa. Namun demikian juga banyak yang masih tinggal di sekitar gelanggang sayembara ingin mengetahui siapa yang berhasil mengangkat pusaka sakti Kerajaan Manthilidirja itu.
Setelah tiba saatnya giliran Raden Ramayana maju. Suasana menjadi hening. Dengan segenap kekuatannya Raden Ramayana mulai mengangkat pusaka sakti Kerajaan Manthilidirja itu.
Dengan tangan perkasanya busur itu diangkat dan ditarik hingga patah dan hancur berkeping-keping.
(26) DISAMBUT PRABU JANAKA
Sorak-sorai para penonton “hambata rubuh” (ramai laksana tumpukan batu bata merah yang roboh).
Prabu Janaka berdiri tegap. Beranjak dari tempat duduknya. Berjalan menghampiri Raden Ramayana. Dipeluknya Raden Ramayana.
Berulang-ulang ditepuknya kedua bahu Raden Ramayana. Raden Ramayana dibimbing oleh Prabu Janaka masuk istana Kerajaan Manthilidirja.
Tak lama kemudian pengumuman pembubaran sayembara di Kerajaan Manthilidirja mengangkat busur pusaka sakti yang telah ada pemenangnya itu di maklumkan. Atas nama Kerajaan Manthilidirja, Prabu Janaka mengucapkan terima kasih kepada semua peserta sayembara. Pengumuman iru disambut gembira oleh seluruh ” kawula” (rakyat) Manthilidirja.
( bersambung )