(27) SINTA DIBOYONG KE AYODYA, RAHWANA GIGIT JARI
Sejak saat itu Raden Ramayana tak berlama-lama di Kerajaan Manthilidirja. Ia segera mohon pamit kepada Prabu Janaka.
Prabu Janaka mengabulkan dan merestuinya. Sinta diboyong ke Ayodya.
Prabu Dasamuka raja Alengka yang sedianya juga ingin mengikuti sayembara mengangkat busur sakti itu datang terlambat. Ia diberi penjelasan oleh Prabu Janaka bahwa yang memenangkan sayembara itu adalah Raden Ramayana atau Raden Ramawijaya putra Prabu Dasarata, Raja Ayodya.
Dasamuka, Raja Alengka atau Alengkadiraja itu akhirnya gigit jari. Pulang dengan tangan kosong, tanpa hasil.
Dendamnya kepada Raden Ramayana semakin memuncak. Ia hendak mencari waktu yang tepat. Di dalam niatnya, ia harus bisa memboyong dan merebut Dewi Sinta yang diyakini sebagai titisan Dewi Widowati dari tangan Raden Ramayana.
Ia percaya, Alengka akan adil makmur dan tenteram jika ia mampu mengambil Dewi Sinta sebagai istrinya.
(28) SIAPAKAH DEWI SINTA ITU?
Siapakah Dewi Sinta itu sebenarnya?
Ketika Prabu Dasamuka gagal mempersunting Dewi Widowati akhirnya ia berhasil menikahi Dewi Tari seorang bidadari dari Kayangan.
Keinginan untuk menikahi seorang Dewi titis Widowati tak menjadikan niatnya surut. Saat itu Dewi Tari tengah hamil muda.
Prabu Dasamuka menginginkan anak yang dikandung Dewi Tari, istrinya itu adalah titis Wodowati. Ia berjanji jika anaknya lahir perempuan ia akan menikahinya sendiri. Ia pergi ke Gunung Gohkarna untuk bersamadi.
Raden Gunawan Wibisana, adik Prabu Dasamuka gelisah hatinya memikirkan tingkahlaku kakaknya itu. Maka diungsikanlah Dewi Tari ke Gunung Maliawan.
Saat melahirkan anaknya, Dewi Tari bingung dan cemas. Oleh Raden Gunawan, bayi perempuan itu ditempatkan dalam sebuah “gendhaga” dilarung atau dihanyutkan di sungai Gangga.
Setelah itu Raden Gunawan Wibisana bersamadi, akhirnya ketuban atau ari-ari yang lahir bersama bayi perempuan itu dimantrai menjadi seorang anak laki-laki dan diberi nama Raden Indrajid atau Raden Megananda.
Gendhaga (guci besar) yang berisi bayi perempuan yang dihanyutkan di Sungai Gangga itu akhirnya ditemukan oleh Prabu Janaka, Raja Manthilidirja dan anak perempuan itu diberi nama Sinta.
Sinta dibesarkan di Kerajaan Manthilidirja dan dianggap sebagai anak perempuannya sendiri. Jadi, Dewi Sinta itu sesungguhnya adalah anak perempuan dari Prabu Dasamuka Raja Alengka yang lahir dari rahim Dewi Tari.
( bersambung )