Senja terakir tahun ini
Kulepas berlalu bawa kenangan
Gulita saat pisah jumpa
Kurebahkan penat raga rasa
Gelap malam akhir awal
Kuhenigkan nalar nurani jiwa
Sejenak diam hening mencerna
debar jantung yang berdetak
desah nafas yang terhembus
Telinga masih sempat dengarkan
Pekik sorak ria sesama
Diiringi dentuman musik berpesta
Mata masih bisa memandang
Langit diwarnai kembang api
Jalanan diterangi lampu kendaraan
Generasi muda bersukacita
Luapkan harapan yang menggelora
Alam semesta merekam semuanya
Sang Maha Melihat memandang
Setiap pribadi insani
memberi makna pada waktu
Waktu mengalir seperti sungai
Menuju muara dan samudera
Lalu menjelma kembali baru
Entah kumampu atau tidak
Memberi makna pada pribadi
dalam waktu yang mengalir
Tak bisa ditunda diulang
Tak pernah kembali lagi
Kehidupanku jiga terus berjalan
Bermakna atau sia-sia menuju takdir ajal menjemput
Layar gadget di tangan
Diserbu oleh aneka informasi
Tentang gehap gempita pesta
Ucapan salam dan gambar
Pesta perayaan Tahun Baru
dari keluarga sahabat kenalan
Dengan beraneka gaya
Aku berarti bagi sesama
Aku juga membutuhkan mereka
Dalam keheningan gulita malam
pengalaman sakit yang telah mendera raga di penghujung tahun
Mengingatkan sebuah pesan
bahwa sering terlupakan dan dilewatkan
Untuk menyapa dan berterimakasih
kepada setiap anggota tubuh
lalu menjaga dan merawatnya
kepada rasa dan emosiku
kepada nalar pikiranku
kepada hati nurani jiwa ku
Aku harus menjaga dan merawat mereka semuanya
karena inilah bagian pribadiku
yang menjamin kehidupanku
Maaf dan ampunku
Selama ini sering kulupa
dan sering lalai menjaga
serta merawatnya dengan cinta
Kusadari kini
Kutak mampu mencintai sesama dan Sang Pencipta, jika tidak mencintai diri pribadiku
Penulis: Simply da Flores
Harmony Intitute