Penulis Jlitheng
“The media only writes about the sinners and the scandals, he said, but that’s normal, because a tree that falls makes more noise than a forest that grows.” – Pope Francis
Media gaduh memberitakan hanya tentang yang berdosa dan skandal. Itu wajar saja, sebab sebatang pohon yang tumbang lebih berisik daripada hutan (baca: ribuan pohon) yang tumbuh.
Pagi ini saya tidak juga akan cerita tentang pohon tumbang yang membawa berisik, tetapi tentang serah terima jabatan (sertijab) ketua lingkungan (kaling).
Bagi mereka yang hanya bisa berenang di kedangkalan, sertijab kaling tidak lebih dari peristiwa biasa, seperti pisah sambut semata. Itu bagaikan satu pohon tumbang yang kedengaran hanya berisiknya. Padahal, di sekitar pohon tumbang itu ada ratusan bahkan ribuan pohon yang lain yang tegak kokoh dan sebagian bertumbuh.
Hanya mereka yang duc in altum, yakni menyelam lebih dalam, akan melihat makna yang lebih dalam dari sekadar pisah sambut.
Sertijab dari kalinh lama (emeritus) ke kaling baru merupakan peristiwa iman. Di hadapan semua umat atau yang mewakili, keduanya menyatakan iman masing-masing: inilah aku, utuslah aku. Keduanya, baru dan lama, siap untuk melanjutkan pekerjaan Tuhan – yakni gembalakan kawanan domba-Ku.
Sertijab kaling penting. Bagi kaling baru penting untuk memperbaharui janji suci di depan altar yakni mengabdi kepentingan umat sebagai kawanan domba Allah.
Bagi kaling lama penting untuk mengingat janji suci yang pernah diucap di depan altar yakni tetap mengabdi umat dengan menjadi umat yang lebih baik. Sebab telah tiga atau enam tahun duc in altum, menyelami lebih dalam dan melihat keindahan.
Bagaimana jika tidak? Seperti Paus Fransiscus katakan, “dia hanya akan seperti pohon yang tumbang, membuat berisik sekitarnya.” Semoga tidak! Maka sertijab kaling itu penting.
Salam sehat dan makin rindu berbagi cahaya.