Siapa bilang untuk setia itu sulit & berat. Kesetiaan itu nafas kita yang dianugerahi Allah. Kebaikan adalah jalan hidup kita untuk setia kepada Allah Yang Mahabaik.
Apa jadinya, ketika kita sulit bernafas?
Kita membutuhkan oksigen untuk membantu bernafas. Ketika kita menjauh dari Allah, berarti kita mengalami sulit nafas, dan menderita!
Untuk setia pada Allah, kita datang dan tinggal bersama Allah sebagai sumber hidup agar kita berbuah dalam kasihNya.
Iman tanpa perbuatan adalah mati. Begitu pula jika tak bernafas, tidak berbuat baik, kita bakal mati. Untuk memperoleh hidup, kita sepenuhnya bergantung dan mengandalkan belas kasih Allah.
Kesadaran dikasihi Allah adalah motivasi kita untuk setia berbuat baik agar kita semakin dekat dengan Allah.
Perbuatan baik yang mencerminkan kasih Allah. Baik lewat sikap, kepribadian, tutur kata, bahkan kita dapat melakukan dengan doa. Mendoakan yang baik pada sesama.
Berbuat baik itu tanpa diskriminasi dan tanpa sekat. Dan segala yang baik itu ikhlas.
Ketika hidup diarahkan dan fokus untuk berbuat baik, berarti tidak ada hal yang sulit dan berat untuk dijalani. Tidak ada tantangan yang mampu menghadang atau halangi niat kita.
Dengan berani dan melakukan hal yang positif, berarti akal budi dan jiwa kita tidak mudah terkontaminasi oleh yang jahat.
Kita menjadi pribadi yang sabar dan rendah hati. Dengan berpikir positif, jiwa kita tidak bakal konslet.
Saat direndahkan, kita tidak jatuh dan tercampak. Saat dipuji, kita tidak mengangkasa, tapi semakin rendah hati. Saat dikritik, dihina, atau difitnah pun kita tidak reaktif, tapi mawas diri.
Ketenangan jiwa membuat kita menjadi lebih bijak dan arif.
Hal-hal yang kurang berkenan di hati, tidak membuat kita ingin membalasnya. Apa bedanya, kita dengan orang yang menjahati, jika kita membalas, membenci, dan mendendam?
Jikapun kita bereaksi atau menanggapi, kita tidak ingin ganti menyakiti, tapi mengingatkan dengan kasih. Kita mengkritisi tanpa menyalahkan atau menghakimi, tapi memberi solusi.
Jadi, jangan pernah bilang, untuk setia dan berbuat baik itu sulit dan berat. Modal utama kita adalah rasa bersyukur, menjalani peran kita dengan sukacita, dan memotivasi jiwa untuk berbuat baik.
Dengan bergantung dan mengandalkan hidup sepenuhnya kepada belas kasih Allah, dijamin hidup kita bahagia. (MR)