Terjadi Skandal Pelecehan, PM Boris Johson Diminta Mundur

Seide.id – Tak bisa lagi bertoleransi terhadap rentetan skandal yang terus terjadi di pemerintahan PM Inggris, Boris Johnson, enam menterinya mundur bersama dalam waktu berdekatan, pada 5 dan 6 Juli 2022.

Dilansir dari Reuters, pada Kamis (7/6/2022) tercatat sudah 40 pengunduran diri dalam pemerintahan dengan pemberontakan terbuka oleh banyak anggota parlemen Konservatif.

Diberitakan, beberapa menteri ke kantor Perdana Menteri di Downing Street untuk memberi tahu Johnson bahwa dia harus pergi.

Salah satu anggota parlemen dari Partai Konservatif, Andrew Bridgen, menilai pengunduran diri para menteri kian menguatkan alasan mengapa Johnson pantas dipecat sebagai Perdana Menteri.

Bridgen menyarankan sang PM untuk hengkang dari kursi kekuasaannya.

“Ini saatnya Boris pergi. Dia bisa melakukan ini beberapa jam lagi jika dia mau,” ujar Bridgen pada Rabu (6/7/2020).

Skandal dalam pemerintahan Johnson

Desakan agar Johson mundur terus berlanjut usai para menterinya mundur akibat berbagai skandal dalam pemerintahannya, antara lain:

1. Melanggar aturan lockdown

Johnson dan istrinya, Carrie, diketahui menghadiri beberapa pesta minum-minum yang diadakan di Downing Street kala pemerintah menerapkan lockdown.

“Saya ingin mengatakan saya telah membayar denda dan saya kembali lagi meminta maaf,” kata Johnson merespons masalah ini, diberitakan France24.

Menteri Keuangan Rishi Sunak terpaksa harus membayar dendanya karena pelanggaran lockdown pandemi Covid-19

2. Keluarkan biaya Rp 2 M untuk renovasi

Seperti diberitakan The Guardian, Johnson dilaporkan secara “tidak bijaksana” merenovasi apartemen resminya di Downing Street pada Mei 2021. Biaya renovasi tersebut mencapai £ 112.000 atau setara Rp 2 miliar.

Johnson mengaku mendapat dana dari politikus Konservatif David Brownlow. Dana didapat setelah Johnson berjanji akan mempertimbangkan “pameran hebat”.

Tapi, tidak dijelaskan maksud dari pameran hebat itu.

3. Pengunduran diri Chris Pincher

Wakil ketua pemantau Partai Konservatif Chris Pincher, mengundurkan diri pada 30 Juni 2022 setelah muncul laporan ia melecehkan dua pria di kelab pribadi.

Ini kali kedua Pincher mengundurkan diri .
Sebelumnya, ia mengundurkan diri karena dilaporkan mencoba menyentuh dan mencium seorang aktivis Konservatif pada 2017.

Namun, Pincher kembali dimasukkan ke pemerintahan oleh Johnson pada 2019.

4. Berbagai skandal pelecehan seksual di Parlemen Johnson

Anggota parlemen Imran Ahmad Khan mengundurkan diri karena pelecehan seksual atas anak laki-laki 15 tahun.

Neil Parish mengundurkan diri setelah mengaku sempat dua kali menonton pornografi di ponselnya di Kantor Parlemen Inggris, (Reuters)

Anggota Parlemen Konservatif lainnya ditangkap atas tuduhan pemerkosaan, pelecehan seksual, dan pelanggaran lain. Namun, namanya tidak diidentifikasikan oleh media untuk melindungi sang korban.

6 Menteri Mundur Dari Pemerintahan PM Inggris, Boris Johnson

Avatar photo

About Ricke Senduk

Jurnalis, Penulis, tinggal di Jakarta Selatan