SMI vs MPR, and the Winner Is…

Keluhan pimpinan MPR RI mencerminkan situasi bahwa di kalangan para pemimpin lembaga tinggi negara, tidak ikut merasakan kepekaan akan adanya krisis. Tidak ada sense of crisis.

HINGGA Kamis pukul 11.00 WIB, sudah ada 11.954 komentar dukungan dan 83.110 love dari follower Instagram Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) yang sedang diserang oleh pimpinan MPR, terutama Bambang Soesatyo, Fadel Muhammad, dan Ahmad Muzani. Dari ribuan komentar itu, nyaris tidak satupun komentar yang menentang Sang Menkeu peraih beragam penghargaan dari lembaga internasional itu.

Serangan beberapa pimpinan MPR bermula dari pernyataan Wakil Ketua MPR Bidang Anggaran, Fadel Muhammad yang menyebut Menkeu Sri Mulyani tidak menepati janji terkait anggaran untuk memasifkan sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Oleh sebab itu, Fadel mengatakan, pimpinan MPR mengusulkan ke Presiden Joko Widodo agar mencopot Sri Mulyani dari jabatannya.

“Kami di MPR ini kan Pimpinannya 10 orang, dulu cuma 4 orang kemudian 10 orang. Namun anggaran di MPR malah turun, turun terus,” kata Fadel di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip dari siaran pers Selasa, (30/11/2021).

Kemudian, Fadel menyebut sikap Sri Mulyani kurang menghargai MPR. Bahkan, Fadel menilai kinerja Sri Mulyani selama ini kurang bagus. “Ini terbukti dengan pengelolaan keuangan negara yang amburadul, pendapatan negara semakin menurun, dan utang negara semakin membengkak,” kata Fadel. “Copot Sri Mulyani Indrawati, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” tutur dia.

Kurang Menghargai MPR
Senada dengan Fadel, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani juga juga menganggap Sri Mulyani kurang menghargai MPR. Sebab, dalam beberapa kesempatan, Sri Mulyani tidak menghadiri undangan MPR untuk membahas refocussing anggaran.

Pernyataan pimpinan MPR itu langsung mendapat klarifikasi Sri Mulyani di akun instagramnya, @smindrawati. Klarifikasi inilah yang mendapat dukungan penuh dari para followernya. Hampir semua follower meminta sang menteri untuk tetap semangat. Mereka juga sama sekali tidak meragukan kinerja mbak Ani (sapaan akrabnya) dalam melayani negara.

Selanjutnya Sri Mulyani mengatakan, pernyataan pimpinan MPR mengenai ketidakhadiran Menkeu dalam undangan rapat dengan pimpinan MPR membahas anggaran MPR dapat dijelaskan sbb:

1) Undangan dua kali 27/Juli /2021 bersamaan dengan rapat internal Presiden yang harus dihadiri sehingga kehadiran di MPR diwakilkan Wamen. Tanggal 28/September /2021 bersamaan dengan rapat Banggar DPR membahas APBN 2022 dimana kehadiran Menkeu wajib dan sangat penting. Rapat dengan MPR diputuskan ditunda.

2) Mengenai anggaran MPR. Seperti diketahui tahun 2021 Indonesia menghadapi lonjakan Covid-19 akibat varian Delta. Seluruh anggaran KL harus dilakukan refocusing 4 kali, tujuannya adalah untuk: membantu penangan Covid-19 (klaim pasien yang melonjak sangat tinggi, akselerasi vaksinasi, pelaksanaan PPKM di berbagai daerah. Anggaran juga difokuskan membantu rakyat miskin dengan meningkatkan bansos, membantu subsidi upah para pekerja dan membantu UMKM akibat mereka tidak dapat bekerja dengan penerapan PPKM level 4.

3) anggaran untuk pimpinan MPR dan kegiatan tetap didukung sesuai mekanisme APBN. Menkeu menghormati fungsi dan tugas semua Lembaga Tinggi Negara yang diatur dan ditetapkan peraturan perundang-undangan.

4) Kemenkeu dan Menkeu terus bekerjasama dengan seluruh pihak dalam menangani Dampak Pandemi Covid-19 yang luar biasa bagi masyarakat dan perekonomian.

Dari pernyataan tersebut jelas, Menkeu bukan tidak menghargai MPR. Soal ketidakhadiran dalam rapat yang digagas MPR, Sri Mulyani jelas menyatakan alasannya. Soal anggaran juga jelas sikapnya. Di saat pandemi ini, hampir semua lembaga/kementerian memang mendapat pengurangan anggaran.

Selanjutnya, Pengurangan Anggaran

Avatar photo

About Syah Sabur

Penulis, Editor, Penulis Terbaik Halaman 1 Suara Pembaruan (1997), Penulis Terbaik Lomba Kritik Film Jakart media Syndication (1995), Penulis berbagai Buku dan Biografi