Seide.id – Batu kemih bukan cuma satu jenisnya. Ada beberapa jenis batu. Maka biasanya dilakukan analisis batu kemih untuk mengetahui jenis batunya. Namun itu tidak terlalu perlu, lebih penting mengetahui di mana posisi batu kemih berada.
Kita tahu, saluran kemih itu sebuah sistem, ginjal sebagai produsen urine, berada di pinggang kita kiri dan kanan. Tugasnya menyaring darah untuk membuang sisa pembakaran tubuh dan harus dibuang karena bukan saja tidak diperlukan, tapi memang sampah darah.
Urine yang diproduksi beberapa cc setiap menit, akan disalurkan melalui slang alit berukuran beberapa milimeter saja bernama ureter untuk kemudian mengalir memasuki kandung kemih atau buli-buli sebesar tinju, dan yang bisa melar bila isinya banyak. Dari kandung kemih, urine harus melalui saluran di kemaluan atau urethrae sebelum berhasil ke dunia luar berbau pesing.
Batu terbentuk hampir kebanyakan dari unsur kalsium (Ca) yang berikatan dengan senyawa lain, dan kita juga mengenal batu berasal dari asam urat (uric acid).
Logika medisnya, mereka yang asupan kalsiumnya tinggi, atau mengidap asam urat tinggi (dalam darah lebih dari 7,0) punya risiko terbentuk batu kemih. Barang tentu pembentukan batu kemih bukan peristiwa minggu lalu atau bulan lalu. Perlu waktu bertahun-tahun untuk membentuk batu kemih.
Batu kemih bisa terbentuk di bagian mana saja dari saluran kemih, seperti sudah diungkap di atas, mulai dari ginjal sebagai produsen urine, lalu mengalir ke ureter, pipa alit dari masing-masing ginjal mengalirkan urine ke kandung kemih, kandung kemih sendiri, serta saluran kemih di kemaluan. Umumnya batu kemih terbentuk di ginjal.
Masalahnya selain waktu pembentukan baru bertahun-tahun, letak batu di dalam ginjal menentukan apakah batu akan bermasalah ataukah tidak. Hanya apabila letak batu di dalam ginjal pada saluran kemih, sehingga aliran urine terhambat yang akan mengganggu, dan menimbulkan keluhan.
Batu bukan di saluran kemih hanya kedapatan bila dilakukan pencitraan ginjal, saking tidak terasa keluhan apa pun. Batu ini abadi, dan bisa bertambah besar,selama tidak menekan, atau tidak menyumbat saluran kemih di dalam ginjal, maka tidak akan bermasalah.
Baru apabila letak batu di saluran ginjal, nasibnya bisa dua. Atau menetap betah berada di dalam saluran ginjal, kalau bukan turun terbawa aliran urine memasuki pipa ureter yang beberapa milimeter saja penampangnya. Kalau keluhan batu di ginjal paling hanya rasa tidak nyaman di pinggang, namun apabila batu sedang turun memasuki ureter, keluhannya kolik, atau mulas melilit, sampai kelojotan jumpalitan mirip sedang main sepak bola Piala Eropa.