Songbird, Fiksi Masa Pandemi Covid ala Hollywood

Drama mencekam di tengah kota Los Angeles yang biasa hingar bingar namun mendadak sunyi senyap – dilanda pandemi. Departemen Sanitas menguasai dan mengontrol kota. Juga mafia yang mengambil untung setiap bencana.

oleh DIMAS SUPRIYANTO

ENTAH bagaimana Anda merespon hal ikhwal pandemi Covid Corona. Sebagian orang menghindari pembahasannya, malas berbincang tentangnya, enggan menonton berita, laporan, dokumenter dan film mengenainya . Sebagiannya lagi justru ingin mencari tahu. Menggali informasi apa saja seputar topik ini

Jika Anda termasuk yang ingin mencari tahu, maka inilah Songbird, film era pandemi Covid versi Hollywood.

Tentulah ini fiksi . Tapi fiksi yang mendekat realiatas dan sangat dekat dengan kita, karena kejadian serupa juga berlagsung di sini.

Songbird berlatar belakang Los Angeles pada tahun 2023, adalah film dystopian tentang orang-orang yang telah hidup melalui pandemi selama tiga tahun.

Film ini menampilkan adegan jalanan yang kosong, karakter yang dikarantina di dalam rumah mereka, orang-orang yang menggunakan FaceTime dan menampilkan musik di streaming langsung untuk terhubung satu sama lain, dan pegawai pemerintah yang mengenakan pakaian hazmat saat mengeluarkan orang yang terinfeksi dari rumah mereka.

Cukup mencekam dengan elemen elemen adegannya -. yang karena film tentu saja film nampak lebih ekstrim. Dilebih lebihkan. Kecuali kematiannya yang memang nyata adanya.

Sejumlah tokoh dengan problemanya masing masing jalin menjalin dalam cerita dan masalah yang berawal dan bersumber dari isolasi akibat pandemi.

Pita kuning menjadi nyawa di tengah pandemi

Pemuda ganteng Nico (K.J. Apa) yang di masa sebelum pandemi merupakan asisten pengacara yang memar melaju dengan sepeda dan motor besarnya, alih kerja sebagai pengantar paket. Bukan paket biasa. Melainkan paket gelang bebas covid untuk orang kaya. Dia menjalin cinta dengan gadis Sara (Sofia Carson) yang terisolasi bersama neneknya di apartemen mereka yang bersama neknya yang akhirnya positif Covid. Nico bekerja untuk Lester (Craig Robinson), pengusaha ekspedisi yang sibuk, cerewet, galak tapi baik hati.

Ada perempuan cantik May (Alexandra Daddario) penyanyi korban rayuan William Griffin (Bradley Whitford) produser rekaman yang cabul dan korup . Dia menikahi Piper (Demi Moore) yang harus menyembunyikan putri mereka yang autoimun. Keduanya yang berbisnis gelang bebas isolasi, yang suaminya ternyata bekerjasama dengan mafia , pihak yang diuntungkan oleh situasi pandemi. Juga ada veteran Afganistan, Dozer (Paul Walter) di kursi roda yang terisolasi bahkan sebelum pandemi ada – sepulang dari medan perang.

Drama cinta, keterkungkungan warga, dan kebengisan aparat dan negara, dipadu dalam triler mencekam di kota Los Angles, kota paling hidup, paling bising dan bingar bingar di dunia, yang berubah menjadi sunyi senyap di bawah karantina yang ketat dan kontrol dari Departemen Sanitasi.

Selanjutnya suting di era pandemi

Avatar photo

About Supriyanto Martosuwito

Menjadi jurnalis di media perkotaan, sejak 1984, reporter hingga 1992, Redpel majalah/tabloid Film hingga 2002, Pemred majalah wanita Prodo, Pemred portal IndonesiaSelebriti.com. Sejak 2004, kembali ke Pos Kota grup, hingga 2020. Kini mengelola Seide.id.