Seide.id. Seorang Pekerja bantuan sosial asal Prancis, Sophie Pétronin baru saja dibebaskan setahun lalu dari tangan militant Jihad di Mali. Ia sempat menjadi sandera selama empat tahun ditangan jihad di Mali utara. Setahun setelah dibebaskan pekerja bantuan sosial asal Prancis ini kembali lagi ke Mali dan dilaporlan hilang lagi. Demikian laporan dari stasiun saudara FRANCE 24 Radio France Internationale (RFI) pada hari Selasa kemarin.
Pétronin, yang berusia 76 tahun ini menjadi pekerja sosial untuk menjalankan amal bagi anak-anak kurang gizi dan yatim piatu di kota gurun Gao. Pada tahun 2016 ia diculik oleh kelompok Jihad di Mali. Empat tahun disandera kemudian dibebaskan oleh penculikannya. Satu tahun setelah bebas di bulan Maret 2021, ia diam-diam kembali ke Mali untuk melakukan aksi sosialnya.
Petronin ini memasuki Mali melalui negara Afrika Barat. Negara itu menolak untuk mengeluarkan visa untuknya tapi ia berkeras ingin memasuki Mali melalui jalan darat rutenya melalui Senegal.
Pétronin setelah bebas dari tangan jihad Mali tinggal di Swiss tapi dirinya tidak bahagia. Ia inghin kembali ke Mali tempat ia melakukan aksi social selama 20 tahun terakhir. Sumber yang dekat dengan keluarga mengatakan kepada RFI bahwa dia ingin bertemu kembali dengan putri angkatnya. Pétronin selalu mengatakan bahwa dia berencana untuk kembali ke Mali untuk melanjutkan pekerjaannya.
Tujuh bulan setelah dia kembali ke Mali, polisi Mali mengeluarkan pencarian dirinya sebagai buronan. Pétronin pada 29 Oktober, meminta polisi untuk menangkapnya, dan “mengawal” dia ke ibu kota Bamako. Pétronin dilaporkan terakhir terlihat di dekat Sikasso di tenggara negara itu, lebih dari 350 km dari ibu kota Bamako.- LUDI.H
(sumber: France24.com)