Seide.id – Salah satu pemantik kemarahan masyarakat Kalimantan adalah sebutan monyet yang dilontarkan seseorang pada video Edy Mulyadi.
Ucapan itu dimulai dari kritik mantan caleg PKS ini atas rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim).
“Bisa memahami enggak? Ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri. Lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak,” ujar Edy dalam video, Selasa minggu lalu (22/1/2022).
Ia kemudian bertanya, jika kota dibangun, siapa peminat atau pembelinya (pasarnya)?
“Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain kau bangun di sana,” sambungnya.
Edy lalu menoleh ke pria di sampingnya, “Nih sampeyan tinggal di mana Om Azam?”
“Jakarta,” ujar pria yang mengaku tinggal di kawaasan Gunung Sahari tersebut.
“Mana mau dia (Azam Khan) tinggal di Gunung Sahari pindah ke Kalimantan, Penajam, sana untuk beli rumah di sana,” lanjut Edy.
Azam terlihat menggeleng-gelengkan kepala soal pindah, “Hanya monyet!”
Para peserta diskusi sontak riuh tertawa.
Ucapan hanya monyet yang mau tinggal di Kalimantan, disebut melukai hati masyarakat.
Tagar, #WargaKalimantanBukanMonyet pada Senin, 24/1, sempat menduduki tempat teratas trending topik di Twitter
Siapa Azam Khan?
Diketahui, Azam Khan merupakan pengacara untuk Rizieq Shihab, termasuk pengacara untuk sebuah ormas terlarang yang telah dibubarkan.
Azam juga simpatisan dan pengacara dari HTI serta anggota aktif PA 212.
Sementara, Edy Mulyadi sendiri mantan caleg PKS. Dan, sama seperti Azam Khan, ia simpatisan HTI.
Saat ini Edy tercatat sebagai Sekjen GNPF Ulama sejak 2019 sekaligus Ketua Mujahid 212.
(ricke senduk)
Selanjutnya: Dicari Masyarakat Adat, Azam Mengaku Dirinya Yang Monyet Dan Minta Maaf
Kaltim Disebut Tempat Jin Buang Anak,Tagar Tangkap Edy Mulyadi Merebak
EM Sebut Kaltim Tempat Jin Buang Anak, Picu Reaksi Kemarahan